Cimahi (ANTARA News) - Enam ekor monyet yang diduga mengidap rabies lepas dan berkeliaran di lingkungan sekitar warga kelurahan Cigugur Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat.

"Ada enam ekor monyet yang lepas dari kandangnya tidak diketahui asalnya hingga kini, tapi yang terpenting semua warga juga harap berhati-hati sebab monyet tersebut diindikasikan memiliki penyakit rabies," kata Kepala Seksi Pengawasan Mutu Hasil Produksi Pertanian Diskopindagtan drh Suyoto di Cimahi, Senin.

Keenam ekor monyet yang lepas dan saat ini tengah berkeliaran di lingkungan warga, satu diantaranya adalah berjenis beruk besar.

Dikatakannya, monyet yang lepas tersebut sangat mengganggu warga apalagi monyet diduga mengidap penyakit rabies.

Bahkan, sebagai langkah antisipatif pihaknya telah menyiapkan suntikan bius namun pihak Puskeswan tidak memiliki alat tembak.

"Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, kami melayangkan surat ke pihak Kebun Binatang Bandung untuk menembak monyet," katanya.

Oleh karenanya, mengimbau supaya masyarakat Kota Cimahi jangan mendekati monyet terutama para anak. Pihaknya mengupayakan bantuan dari kebon bintanang Bandung sebab mereka ahlinya dalam menjebak binatang juga lengkap peralatannya.

Sementara itu, Lurah Cigugur Tengah Achmad Nuryana, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mendata setiap warganya yang memiliki monyet sebab selama ini jarang ada warga yang melapor bahwa dirinya memelihata atau memiliki monyet.

Salah seorang saksi mata, Ujang Karnadi (53), warga Jalan Abdul Halim RT01 RW03 Kelurahan Cigugur Tengah Kota Cimahi, mengatakan, monyet tersebut berlari dengan melompat diantara genting warga.

Sehingga, dirinya beserta puluhan warga lainnya mengejarnya hingga ke tanah pemakaman namun kami hanya mengejar dengan alat seadanya sehingga lolos dari kejaran.

"Monyet setinggi setengah meteran sangat lihai saat saya tangkap bisa menghindar degan cepat. Berlarinya pun sangat cepat dan juga dari genting ke genting. Tapi yang saya takutkan jika monyet tersebut menggigit," kata Ujang.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009