Kabul (ANTARA News/AFP) - Delapan tentara Amerika dan satu warga sipil tewas Selasa dalam serangan bom di Afghanistan selatan, kata NATO.

Kematian-kematian itu terjadi dalam kejadian yang satu pernyataan rujuk ke "banyak serangan IED yang kompleks", yang menunjuk ke bom rakitan yang menjadi momok bagi tentara yang memerangi Taliban.

"Tambahan lagi, beberapa anggota tentara terluka dalam insiden itu dan telah dibawa ke sebuah fasilitas medis regional untuk perawatan," pernyataan dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan-NATO mengatakan.

Seorang jurubicara ISAF menjelaskan pada AFP, ada dua serangan -- satu serangan yang menewaskan tujuh tentara dan warga sipil tersebut dan serangan kedua yang menewaskan satu tentara.

Tidak ada keterangan terinci lainnya yang bisa didapat.

Kematian itu tiba satu hari setelah 14 tentara Amerika dan sejumlah agen narkotika tewas dalam dua kecelakaan helikopter terpisah, pada salah satu hari paling mematikan bagi pasukan internasional dalam sembilan tahun perang Afghanistan.

Yang lebih mematikan dari kedua kecelakaan itu adalah yang di provinsi Badghis di Afghanistan barat, tempat tujuh tentara AS dan tiga warga sipil AS --agen-agen DEA (US Drug Enforcement Administration) tewas. Pasukan pimpinan-NATO di Afghanistan mengatakan tembakan musuh tidak diyakini menjadi penyebabnya.

Kematian-kematian Selasa itu membuat jumlah tentara asing yang tewas di Afghanistan sejauh ini tahun ini menjadi 445 orang, menurut situs Internet independen icasualties.org. Dari mereka itu, 277 adalah tentara Amerika.

IED biasanya bom buatan sendiri yang ditempatkan oleh gerilyawan di tepi jalan dan diledakkan dari jarak jauh untuk ditujukan secara khusus pada tentara asing yang sedang berpatroli.

Para politisi Barat mengatakan bahwa IED adalah satu-satunya pembunuh terbesar tentara asing, yang mana lebih dari 100.000 tentara di bawah komando AS dan NATO memerangi Taliban yang bangkit kembali.

Afghanistan selatan adalah wilayah paling keras di negara itu, markas tradisional Taliban dan tempat pasukan asing, yang didukung oleh mitra Afghanistan mereka, dipusatkan. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009