Beirut (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Satu roket Katyusha yang diluncurkan dari Lebanon selatan menghantam Israel, Selasa malam, sementara Israel belakangan membalas dengan menembakkan bom artileri.

Pasukan Sementara PBB di Lebanon mengkonfirmasi satu pernyataan bahwa roket tersebut ditembakkan dari daerah umum di Houla, Lebanon selatan, sekitar pukul 16.50 GMT (23.50 WIB) dan jatuh di sekitar Kiryat Shemona, Israel utara. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membalas dengan tembakan artileri.

Kantor berita resmi Lebanon melaporkan Israel membalas dengan sembilan bom 45 menit setelah ledakan roket.

UNIFIL, yang bekerja sama dengan Angkatan Bersenjata Lebanon, telah mengerahkan tentara tambahan dan pasukan reaksi cepat di daerah itu. Tak ada laporan mengenai korban jiwa dari kedua pihak.

Pasukan pemelihara perdamaian PBB mengadakan kontak dengan kedua pihak, dan mendesak mereka menahan diri sekuat tenaga, menghentikan permusuhan dan menghindari tindakan yang mengarah kepada peningkatan lebih lanjut, kata pernyataan tersebut.

Sementara itu, sumber polisi Israel mengatakan satu roket mendarat di tempat terbuka di sebelah timur permukiman di Israel utara, Kiryat Shemona, dan memicu kebakaran, tapi tak merenggut korban.

Di daerah yang sama tempat roket berasal, Israel meledakkan sedikitnya dua peralatan mata-mata pada 17 dan 18 Oktober. Peralatan itu dipasang di wilayah Lebanon oleh Israel dalam upaya memantau sistem komunikasi kelompok Syiah bersenjata di Lebanon, Hizbullah.

Baku-tembak antara kedua negara tersebut adalah yang kedua dalam waktu dua bulan. Pada 11 September, sedikitnya dua roket yang diluncurkan dari satu daerah di dekat Kota Tyre, Lebanon selatan, menghantam Israel utara, sementara negara Yahudi itu membalas dengan 14 bom artileri.

Pada Selasa, pemerintah Israel telah membongkar dua rumah Palestina di dekat Jerusalem Timur, milik Arab, perbuatan yang mengabaikan kekhawatiran internasional akan tindakan itu.

Kotapraja Jerusalem mengatakan kedua rumah itu "dibangun tanpa izin". Palestina menyatakan izin seperti itu tidak mungkin diperoleh dan menuduh Israel menggunakan pembongkaran tersebut untuk memperketat cengkeramannya atas wilayah yang diduduki dan di sekitar Jerusalem.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009