Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berencana melepas cadangan minyak mentah atau crude  sekitar dua juta barel guna memenuhi target lifting APBN Perubahan 2009 sebesar 960.000 barel per hari.

Direktur Jenderal Migas Departemen ESDM Evita Legowo di Jakarta, Rabu mengatakan, pada November tahun ini, pemerintah akan menjual stok atau cadangan minyak mentah sebanyak satu juta barel.

"Sisanya, stok akan dilepas pada Desember mendatang," katanya.

Menurut dia, saat ini, lifting atau produksi minyak mentah yang siap dijual belum mencapai target APBN Perubahan 2009. "Masih kurang sedikit," tambahnya.

Sampai triwulan ketiga tahun ini, posisi lifting minyak mencapai 949.270 barel per hari. Posisi stok minyak mentah pada September 2009 tercatat mencapai 12 juta barel.

Stok minyak menjadi cadangan strategis bagi ketahanan energi suatu negara.

Pemerintah sewaktu-waktu dapat melepas stok minyak guna memenuhi target APBN, selain juga karena alasan tangki penampungan sudah dalam posisi penuh (tank top).

Blok migas

Sementara itu, Departemen ESDM merencanakan penandatanganan blok minyak dan gas (migas) serta gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) pada November mendatang.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Departemen ESDM Edy Hermantoro mengatakan, blok migas dan CBM yang akan ditandatangani itu kemungkinan berjumlah 13-14 blok.

"Namun, jumlah itu masih bisa bertambah," ujarnya.

Menurut dia, dari 13-14 blok tersebut, tiga di antaranya merupakan blok CBM yakni Barito, Kalimantan Selatan; Rengat, Riau; dan Sanga-Sanga, Kaltim.

Ketiga blok CBM tersebut ditawarkan melalui penawaran langsung sejak 11 September 2009.

Edy mengatakan, pihaknya masih menyelesaikan proses inisiasi kontrak ketiga blok CBM tersebut. "Batas waktunya sampai 12 November ini," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009