Peshawar, Pakistan (ANTARA News/Reuters) - Sebuah bom menewaskan tidak kurang 20 orang dan mencederai lebih dari 50 lainnya, Rabu di sebuah daerah pasar yang ramai di kota Peshawar, Pakistan, kata seorang dokter dan polisi.

Ledakan itu terjadi beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton tiba di Pakistan yang menjanjikan awal baru dalam hubungan dengan mitranya itu dalam perjuangan menghadap para gerilyawan Taliban.

Bom itu meledak di jalan pasar Peepal Mandi kota tua Peshawar, yang menyebabkan terbakarnya beberapa gedung di lokasi itu.

Sahib Gul, dokter di rumah sakit utama kota itu mengatakan tidak kurang 20 mayat dibawa ke rumah sakit itu bersama dengan lebih dari 50 orang yang cedera.

"Kami menerima 15 sampai 20 orang tewas, termasuk 12 wanita," katanya kepada Reuters.

Pakistan dalam siaga tinggi di tengah-tengah kekhawatiran serangan-serangan balasan oleh para gerilyawan Taliban sementara tentara menyerang pangkalan-pangkalan mereka di Waziristan Selatan di perbatasan Afghanistan.

Serangan itu terjadi setelah serangkaian serangan terhadap para personil PBB, markas besar militer, polisi dan masyarakat umum yang menewaskan lebih dari 150 orang.

Ada beberapa serangan bom sejak operasi itu dimulai.

Militer melancarkan serangan pada 17 Oktober dan mengatakan gerakan mereka mengalami kemajuan sementara para tentara bergerak ke pangkalan-pangkalan gerilyawan yang punya hubungan dengan Al Qaida di wilayah hutan dan gunung-gunung yang berbatu itu.

Ledakan Rabu itu menyebabkan kehancuran yang serius pada rumah-rumah tua dan terbuat dari batu bata 0di permukiman, jalan-jalan yang ramai dan jalur-jalur sempit.

Beberapa gedung dan sebuah masjid rusak parah sementara kebakaran melanda sebuah gedung," kata saksi mata Aqueel-ur-Rehman kepada Reuters dari lokasi itu.

"Saya melihat tiga mayat tergelatak di bawah puing-puing gedung itu," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009