Yogyakarta (ANTARA News) - Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis, melantik 16 dokter baru asal Malaysia yang telah lulus mengikuti program internasional di fakultas tersebut.

"Untuk program internasional itu selain diikuti mahasiswa asal Malaysia juga dari beberapa negara seperti Vietnam, Myanmar, dan Jerman," kata Dekan Fakultas Kedokteran UGM Prof dr Ali Gufron Mukti, MSc PhD di Yogyakarta.

Ia mengatakan dulu di program internasional Fakultas Kedokteran UGM memang hanya khusus untuk mahasiswa asing, namun saat ini mahasiswa Indonesia sudah mulai diberi porsi yang lumayan banyak.

"Program internasional bagi dokter itu sekaligus sebagai upaya untuk meraih `World Class Research University` (WCRU) yang telah dicanangkan oleh UGM," katanya.

Untuk program internasional itu, menurut dia, dari sisi pembelajaran sama dengan program reguler, namun pengantar dan bahasa kuliah yang dipakai adalah bahasa Inggris.

Ia mengatakan untuk biaya kuliah program internasional yang dikenakan bagi mahasiswa asing rata-rata 12 ribu dolar AS/mahasiswa untuk setiap semester, sedangkan untuk mahasiswa lokal dikenakan separuhnya.

"Peminat program internasional itu lumayan banyak, karena pertahunnya bisa mencapai 300-400 calon mahasiswa," katanya.

Sementara itu lulusan terbaik dr. Noor Sheereen binti Adzaludin mengatakan sistem pendidikan dokter di Indonesia dan Malaysia tidak jauh berbeda. Namun dalam hal penanganan praktik kepada pasien
jauh lebih banyak dibandingkan di Malaysia.

"Praktik dengan pasien di rumah sakit jauh lebih banyak dibandingkan di Malaysia," kata Noor yang berminat menjadi dokter spesialis bedah kulit.

Ia mengatakan selama kuliah di Yogyakarta dirinya kos dengan rekannya dari Malaysia di daerah Jalan Kaliurang.

Untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar, menurut lulusan SMA Sultan Ibrahim Girl School, Johor, Malaysia itu, tidak menemui banyak kesulitan.

"Apalagi masyarakat Yogyakarta cukup ramah dan santun terhadap pendatang," kata perempuan kelahiran Johor, 8 Agustus 1983 itu yang menempuh pendidikan dalam waktu lima tahun tiga bulan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,56.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009