Jakarta,(ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil sejumlah menteri dan pejabat negara untuk mendengarkan penjelasan mengenai perkembangan terkini kasus yang menimpa pimpinan KPK non aktif Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah.

Juru bicara Presiden Dino Patti Djalal sesaat sebelum mendampingi Presiden Yudhoyono dalam pertemuan itu di Kantor Presiden Jakarta, Jumat, menyatakan, Presiden usai bertemu para menteri dan pejabat negara itu akan menyampaikan pandangannya secara konkrit pada masyarakat.

"Nanti pada pukul 15:00 WIB Presiden akan memberikan penjelasan secara komprehensif dan utuh sehubungan dengan masalah ini, jam 11:15 WIB memanggil para menteri, bagaimana Presiden menyikapi masalah ini," kata Dino.

Sejumlah pejabat yang dipanggil Presiden adalah Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji. Sedangkan para menteri yang dipanggil adalah Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menkum dan HAM Patrialis Akbar, Mensesneg Sudi Silalahi dan Menkominfo Tifatul Sembiring.

Sejumlah menteri telah hadir pada pukul 11:15 WIB dan langsung menuju Kantor Presiden. Kapolri dan Menko Polhukam ketika dicegat wartawan enggan berkomentar tentang materi yang akan dibicarakan.

Pada Kamis (29/10), Mabes Polri menahan dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto terkait kasus penyalahgunaan wewenang dan suap.

Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Irjen Pol Dikdik Mulyana mengatakan, setelah melalui perjalanan panjang, mulai Kamis (29/10), Mabes Polri menahan kedua tersangka itu.

"Kami siap bertanggung jawab tentang apa yang kami lakukan," kata Dikdik yang menegaskan bahwa Polri siap mempertanggungjawabkan tidak saja terhadap proses hukum tetapi juga kepada Tuhan.

Menurut dia, pihak-pihak yang merasa keberatan dengan penahanan itu dapat melakukan upaya hukum lain dan untuk itu Polri siap untuk melayaninya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009