Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) mengungkapkan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin, Sibolga, Sumatra Utara, yang berkapasitas 2x115 MW akan beroperasi mulai akhir 2009.

Dalam siaran persnya, Sabtu, Plt Direktur Luar Jawa-Bali PLN Murtaqi Syamsuddin mengatakan, masuknya PLTU Labuhan Angin dan pembangkit lain berkapasitas 105 MW juga di akhir 2009 akan semakin meningkatkan keandalan pasokan listrik di wilayah Sumut.

"Saat ini, kondisi kelistrikan di wilayah Sumut sudah tidak ada jadwal pemadaman lagi, meski cadangan listrik memang masih tersisa pas-pasan," kata Direktur PLN Jawa-Bali ini.

Daya mampu sistem Sumut mencapai 1.357 MW, sementara beban puncak 1.251 MW, sehingga cadangan yang tersisa masih di bawah 20 persen atau pas-pasan.

Murtaqi mengatakan, pada Februari 2010, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan I berkapasitas 2x90 MW akan masuk ke sistem Sumut.

Selanjutnya, PLTU Pangkalan Susu yang merupakan bagian program percepatan pembangkit 10.000 MW tahap pertama juga menyusul beroperasi.

Ia mengatakan, kebutuhan listrik di Sumut, Aceh, dan Riau yang terus meningkat menyusul semakin bertambahnya industri di wilayah-wilayahitu, mesti diantisipasi dengan penambahan pasokan daya listrik.

Murtaqi juga menjelaskan, pada 2011, pembangunan interkoneksi dari sistem Sumut (termasuk Aceh) ke Sumatra bagian tengah (Sumbar dan Riau) akan selesai, sehingga dapat dilakukan barter daya.

Sedang, sebelum 2012, sistem interkoneksi 275 kV dari Sumatera bagian tengah ke bagian selatan juga ditargetkan rampung.

"Penyelesaian pembangunan interkoneksi tersebut akan semakin meningkatkan kehandalan pasokan listrik di wilayah Sumatra," ujarnya.

Sejumlah pembangkit di sistem Sumatra yang dijadwalkan beroperasi antara lain PLTU Meulaboh 2x100 MW tahun 2011.

Selanjutnya, tiga pembangkit listrik swasta (independent power producer/IPP) yakni PLTU Kuala Tanjung 2x125 MW, PLTP Sarulla 2x110 MW, dan PLTA Asahan 2x87 MW akan masuk setelah 2012. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009