Martapura (ANTARA News) - Seorang anggota Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rusdiansyah (35), tewas setelah sejumlah luka di sekujur tubuhnya akibat dikeroyok puluhan warga, kata Kapolres Banjar, AKBP Iswahyudi, Sabtu.

Dia mengatakan, pengeroyokan anggota polisi berpangkat brigadir dan bertugas di satuan intel Poltabes Banjarmasin itu terjadi di Desa Tatah Pemangkih Tengah Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar, Jum`at (30/10) malam sekitar pukul 22.00 WITA.

"Korban tewas di lokasi kejadian dengan luka di bagian pelipis dan kepala akibat sabetan senjata tajam," kata Kapolsek Kertak Hanyar, Iptu Edi Rahmat, Sabtu.

Kasus ini sedang ditangani Satuan Reserse Kriminal Polres Banjar yang telah memanggil dan memeriksa 40 warga sekitar lokasi kejadian untuk dimintai keterangan.

"Ada 40 warga setempat yang kami amankan untuk dimintai keterangan. Sejauh ini, baru tiga orang yang dijadikan tersangka," ujar Kasat Reskrim, AKP Dadang yang dihubungi terpisah.

Awalnya korban mendatangi rumah seorang warga Desa Tatah Pemangkih Tengah RT 3 bernama Sarwani dan meminta yang bersangkutan menjauhi teman wanitanya.

Diduga permintaan itu tidak ditanggapi Sarwani hingga membuat korban yang saat itu berpakain biasa marah, sehingga keduanya terlibat cekcok mulut dalam rumah.

Tanpa ada yang melerai, cekcok mulut itu berubah menjadi adu fisik dan tersangka yang terdesak lari ke dapur mengambil senjata tajam berupa sebilah parang.

Begitu melihat seterunya menghunus parang korban berupaya kabur keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Namun, belum sempat korban menjauh, tersangka meneriakinya maling dan menarik perhatian puluhan warga setempat yang kemudian mengeroyok hingga membuat korban menjadi bulan-bulanan.

Tak hanya menyarangkan pukulan dan tendangan, puluhan massa yang mengeroyoknya juga melengkapi diri dengan senjata tajam sehingga korban yang hanya seorang diri tidak mampu membuat banyak.

Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka di sekujur tubuhnya dan paling parah di bagian pelipis dan dahi yang mengalami luka sabetan senjata tajam sehingga membuat korban tewas di lokasi kejadian.

"Kasus pengeroyokan anggota polisi ini terus kami kembangkan, dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain karena warga yang melakukan pengeroyokan jumlahnya banyak," kata kapolres. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009