Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berupaya meningkatkan kapasitas wirausaha mahasiswa dengan membentuk 300 pusat kewirausahaan mahasiswa pada perguruan tinggi-perguruan tinggi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

"Dalam program 100 hari pertama menteri, akan dibangun 300 pusat kewirausahaan mahasiswa," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Fasli Jalal di Jakarta, Senin, usai menghadiri rapat koordinasi menteri bidang kesejahteraan rakyat.

Menurut Fasli Djalal , pusat kewirausahaan mahasiswa tersebut akan dibangun di seluruh perguruan tinggi negeri dan sekitar 120 perguruan tinggi swasta di Indonesia.

Fasli menjelaskan, guna mendukung kegiatan tersebut maka pemerintah akan menyediakan fasilitas pelatihan pendidikan kewirausahaan bagi para dosen supaya mereka bisa mendampingi kegiatan kewirausahaan mahasiswa.

"Tiga sampai lima dosen di setiap perguruan tinggi bisa mengikuti pelatihan pendampingan wirausaha yang diselenggarakan Grup Ciputra dengan fasilitasi dari pemerintah," katanya.

Ia menambahkan, pemerintah pun menjalin kerja sama dengan perusahaan lain dan badan-badan usaha milik negara untuk menyediakan fasilitas pelatihan wirausaha bagi dosen dan mahasiswa termasuk diantaranya dengan PT Telkom, General Electric dan Bank Mandiri.

Lebih lanjut dia melanjutkan pula bahwa pemerintah akan memasukkan substansi kewirausahaan dalam kurikulum pendidikan tinggi, antara lain dengan menjadikan materi kewirausahaan sebagai salah satu mata kuliah pilihan.

Hal itu dimaksudkan untuk menumbuhkan kemampuan kewirausahaan pada mahasiswa.

Secara terpisah, Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengatakan pemerintah berupaya meningkatkan kapasitas wirausaha mahasiswa dan mendorong minat mereka untuk berwiraswasta untuk mengurangi beban lapangan kerja.

Mahasiswa yang sudah memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan wirausaha, ia menjelaskan, diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan orang lain.

"Kita tidak ingin lulusan perguruan tinggi hanya akan menjadi tambahan beban. Harapkan kita, mereka bisa menjadi bagian dari solusi. Dengan wirausaha, mereka bisa menciptakan lapangan kerja baru, memotong jalur pengangguran dan kemiskinan," demikian Menteri Pendidikan Nasional. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009