Yogyakarta (ANTARA News) - Karnaval yang dimulai dari Taman Parkir Abu Bakar Ali menuju Jalan Malioboro dan berakhir di Alun-alun Utara Yogyakarta, Jumat, mengawali rangkaian pembukaan Festival Malioboro 2009.

Karnaval dimeriahkan oleh koor pengamen, sajian gejog lesung, dan Nusantara Carnaval Performance yang terdiri atas 25 kelompok dan 750 peserta kesenian tradisional.

Dalam pembukaan Festival Malioboro 2009, Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Paku Alam IX mengatakan festival ini merupakan salah satu kegiatan promosi pariwisata DIY yang baru pertama kali dilakukan Dinas Pariwisata.

"Nusantara Carnaval merupakan rangkaian pembukaan Festival Malioboro yang menghadirkan berbagai macam atraksi kesenian khas Yogyakarta, berbagai komunitas, parade kendaraan tradisional andong, dan parade prajurit keraton," katanya.

Semua itu, menurut dia merupakan bagian dari tradisi yang mewakili citra masyarakat dan Malioboro.

Ia mengatakan dipilihnya Malioboro sebagai tempat kegiatan dimaksudkan untuk memberikan image yang baik dan positif hingga Malioboro tetap memiliki kharisma yang kuat sebagai tempat yang selalu menjadi pusat perhatian setiap wisatawan baik domestik maupun internasional yang datang ke Yogyakarta.

"Malioboro tidak hanya menjadi surga bagi para penggila belanja, tetapi di tempat ini menyuguhkan cerita yang menarik dari setiap sudutnya," katanya.

Festival Malioboro yang berlangsung selama tiga hari ini selain dimeriahkan Nusantara Carnaval, juga disemarakkan oleh Malioboro Art on The Street dengan mengelar Mural on The Street bertema batik, Art Exibition, Malioboro Fotografi Fest.

Selanjutnya, Fashion Show on The Street, Malioboro Indie Movie, Food Bazaar Festival, Indi Band Festival, dan Open House Gedung Agung.

"Kegiatan itu melibatkan hampir semua komunitas yang ada di Yogyakarta dari kolaborasi komunitas sepeda, pemusik, perancang busana dan model, serta semua komunitas yang ada di kawasan Kota Yogyakarta khususnya kawasan Malioboro," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009