Padang (ANTARA News) - Warga Sumatra Barat yang dinyatakan hilang akibat gempa bumi 7,6 skala richter 30 September lalu mencapai 212 orang dan mereka diduga tewas tertimbun puing bangunan dan tanah longsor saat bencana itu terjadi.

Setelah pencarian selama 14 hari, 212 korban itu tidak ditemukan dan dinyatakan telah meninggal dunia tertimbun puing bangunan dan tanah longsor, kata Wakil Gubernur Sumbar, Marlis Rahman di Padang, Senin.

Dengan demikian, tambahnya, data Satuan Koordinasi Pelaksana (Sarkorlak) Penanggulangan Bencana Sumbar yang menyatakan jumlah korban meninggal sebanyak 1.195 orang, 212 orang diantaranya hilang (tidak ditemukan).

Sedangkan jumlah korban meninggal dan dapat ditemukan jenazahnya serta bisa teridentifikasi tercatat 983 orang.

Sementara itu jumlah korban luka-luka berat tercatat 619 orang dan luka ringan mencapai 1.179 orang, kata Marlis yang juga Ketua Harian Sarkorlak Penanggulangan Bencana Sumbar itu.

Terkait data final jumlah rumah warga yang rusak akibat guncangan gempa dan tanah longsor, menurut dia sebanyak 249.833 orang.

Kerusakan itu terdiri dari 114.797 unit rumah rusak berat atau roboh rata dengan tanah, 67.198 unit rusak sedang dan 67.838 unit rusak ringan.

Dampak gempa dan tanah longsor itu, terparah di Kabupaten Padang Pariaman, kemudian Kota Padang, Pariaman, Kabupaten Agam, Pesisir Selatan dan Pasaman Barat.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009