Timika (ANTARA News) - Ratusan perempuan suku Kamoro dan Amungme, Senin siang memblokir jalan menuju Kantor Bupati Mimika, tepatnya di depan Kantor Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kampung Timika Jaya-SP2.

Mereka menggelar aksi itu karena tidak menerima dana bantuan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM).

Aksi tersebut mengakibatkan arus kendaraan dari Timika menuju Kantor Bupati Mimika, Kampung Limau Asri SP5, Naena Muktipura SP6 dan sebaliknya sempat lumpuh beberapa jam.

Sebagaimana pantauan ANTARA, Senin, ibu-ibu suku Kamoro dan Amungme memblokir jalan raya dengan batu dan kayu serta memasang api unggun di tengah badan jalan setelah proposal yang mereka ajukan tidak ditanggapi Diskoperindag Mimika.

Sejumlah kaum ibu yang ditemui mengatakan, beberapa waktu lalu mereka mengajukan proposal permohonan dana bantuan pengembangan UKM ke Pemkab Mimika melalui Diskoperindag.

Namun saat pencairan bantuan pada 31 Oktober dan 3 November lalu, sebagian warga terutama suku Kamoro dan Amungme tidak menerima bantuan. Padahal saat itu sebagian warga putra daerah lainnya menerima bantuan masing-masing sebesar Rp1,5 juta.

"Kami datang untuk minta penjelasan Diskoperindag mengapa proposal kami tidak ditanggapi, sedangkan yang lain diberi bantuan. Tetapi sampai di sini kami tidak menemui seorang pegawai pun, sedangkan Kepala Dinas (Cherly Lumenta) sedang berada di luar daerah," kata Obeth Yatipay, koordinator ibu-ibu Kamoro dan Amungme.

Ia mengatakan, ibu-ibu Kamoro dan Amungme merasa tidak dihargai karena proposal yang mereka ajukan malah dibuang di luar kantor oleh petugas. Tindakan petugas itu yang memicu kemarahan kaum ibu Kamoro dan Amungme sehingga berujung pada tindakan pemblokiran ruas jalan.

Untuk mencegah terjadi hal yang tidak diinginkan, sekitar pukul 12.30 WIT sejumlah aparat Polres Mimika yang dipimpin Kasat Samapta AKP Ahmad Fauzan menemui warga yang memblokir jalan.

Upaya persuasif untuk membuka blokir jalan tidak dihiraukan warga. Bahkan sejumlah tokoh masyarakat juga ikut membujuk massa, namun permintaan mereka ditolak oleh ibu-ibu hingga memicu pertengkaran hebat di antara mereka.

Aksi warga baru berakhir setelah Wakapolres Mimika, Kompol Jeremias Rontini datang ke lokasi dan secara paksa membuka blokir jalan.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009