Jakarta (ANTARA News) - Maskapai penerbangan swasta nasional, Batavia Air juga berencana melebarkan sayap rute internasionalnya ke Jeddah, Saudi Arabia pada akhir tahun ini, setelah sebelumnya rute yang sama dijadwalkan mulai dilayani Agustus 2009.

"Kami berharap akhir tahun ini, izin dari otoritas penerbangan Saudi Arabia (GACA) sudah keluar sehingga kami bisa ke terbang ke sana. Kalau jadi, kami akan menambah satu pesawat lagi jenis A330-200 yang juga disewa dari Irlandia," kata Public Relations Manager Batavia Air Eddy Haryanto kepada pers di Jakarta, Selasa.

Dengan demikian, selain Garuda Indonesia, maskapai swasta yang akan melayani reguler ke Jeddah tercatat dua yakni Lion Air dengan pesawat B747-400 berkapasitas 506 tempat duduk mulai 7 November 2009 dan Batavia Air dengan A330-200 berkapasitas 302 tempat duduk, semuanya untuk kelas ekonomi mulai akhir tahun.

Namun, Edy belum merinci kapan hari dan tanggal rencana pembukaan rute internasional itu.

Edy hanya menjelaskan, pihaknya belum bisa merinci karena sampai saat ini izin dari otoritas penerbangan Saudi Arabia juga belum diperoleh. "Secara administrasi semuanya sudah selesai. Kami tinggal menunggu GACA datang ke sini untuk melakukan audit," katanya.

Edy juga menegaskan, penundaan pembukaan rute tersebut yang disebabkan belum keluarnya izin dari otoritas penerbangan Arab Saudi, tak ada kaitannya dengan status Batavia Air yang juga belum termasuk maskapai di Indonesia yang bebas dari larangan terbang Uni Eropa.

"Tak ada kaitannya. Surat GACA pun ke kami, tak sebutkan hal itu," katanya.

Batavia Air hingga saat ini mengoperasikan 36 pesawat berbagai tipe ,mulai dari Boeing series seperti B737-200, 300, 400, dan A319, A320 serta A330-200. Maskapai ini telah melayani 36 kota tujuan di Indonesia, termasuk dua rute internasional ke Guangzhou (Cina) dan Kuching (Malaysia).

Total penumpang Batavia pada 2008 mencapai 4,7 juta dan pada tahun ini ditargetkan mampu mengangkut hingga 5 juta orang. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009