Kuala Lumpur (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu sekitar pukul 13:40 waktu Malaysia, tiba di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) untuk memulai kunjungan kenegaraan selama dua hari di Malaysia.

Menggunakan pesawat kepresidenan, Presiden dan Ani Yudhoyono serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu Kedua disambut Dubes RI untuk Malaysia Da`i Bachtiar dan Menlu Malaysia Anifah Aman.

Presiden dan rombongan lalu menuju Hotel Mandarin Oriental Kuala Lumpur, tempat presiden dan rombongan menginap yang bersebelahan dengan Menara Petronas.

Pukul 16.00 waktu setempat, Presiden disambut parlemen Malaysia di Gedung Parlemen dalam upacara kenegaraan dipimpin Raja Malaysia dan PM Dato` Sri Mohammad Najib bin Haji Tun Abdul Razak.

Satu setengah jam kemudian, Presiden melakukan kunjungan kehormatan ke Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong XIII Mizan Zainal Abidin di Istana Negara Kuala Lumpur.

Setelah itu, Presiden akan menerima kunjungan kehormatan Perdana Menteri Malaysia Dato` Sri Mohammad Najib bin Haji Tun Abdul Razak di ruang Jade Hotel Mandarin.

Selanjutnya Rabu malam, Presiden Yudhoyono menghadiri jamuan makan malam dari PM Najib di kediaman resmi PM Malaysia di Putra Jaya.

Pada Kamis (12/11) pagi, Presiden Yudhoyono dan PM Najib kembali bertemu di Kantor PM Malaysia di Putra Jaya termasuk menerima kunjungan pengurus Eminent Person Group (EPG) dari kedua negara.

Sekitar pukul 9.15 waktu setempat akan dilakukan pertemuan bilateral Indonesia-Malaysia yang diagendakan berlangsung selama 45 menit, disusul dengan konferensi pers bersama.

Selanjutnya pada pukul 11.00, berlangsung pertemuan bisnis atau business luncheon dengan sejumlah pengusaha Malaysia bertempat di Kuala Lumpur Conference Center (KLCC).

Setelah itu, pada pukul 14.00 waktu setempat, Presiden dan rombongan akan lepas landas menuju Singapura untuk mengikuti pertemuan kepala negara anggota APEC.

Ikut dalam rombongan Presiden, Mensesneg Sudi Silalahi, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menperin MS Hidayat, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menbudpar Jero Wacik dan Menegpora Andi Malarangeng.

Sebelumnya, pada April 2009, PM Dato` Sri Mohammad Najib bin Haji Tun Abdul Razak mengunjungi Jakarta untuk melakukan pertemuan membahas sejumlah isu terkait hubungan kedua negara.

Juru Bicara Presiden, Dino Patti Djalal mengatakan, dalam kunjungannya Presiden Yudhoyono akan membahas banyak hal, seperti persoalan TKI, batas wilayah dan kerjasama ekonomi kedua negara.

Persoalan batas wilayah menjadi salah satu isu hangat hubungan kedua negara, setelah Pemerintah Malaysia tidak mengakui perairan Ambalat sebagai milik Indonesia.

Selain itu, persoalan TKI selalu mewarnai pasang-surut hubungan kedua negara, terutama mengenai banyaknya kekerasan yang dialami TKI informal dan persoalan TKI ilegal.

Pemerintah Indonesia sejak Juli 2009 menghentikan pengiriman TKI informal terutama pembantu dan pekerja perkebunan sambil menunggu pembaruan MoU mengenai TKI antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009