Dalam pertandingan yang digelar di Queen Elizabeth Stadium Hongkong Rabu malam, Sony kalah 13-21, 21-19, 16-21 dalam waktu 55 menit.
Setelah menyamakan kedudukan dengan merebut "game" kedua 21-19, Sony sempat tertinggal 7-13 pada "game" penentuan sebelum mengejar untuk menyamakan kedudukan 14-14.
Peringkat sembilan dunia itu bahkan sempat unggul tipis 15-14 dan 16-15 sebelum pebulutangkis Thailand itu meraih enam angka beruntun untuk menyudahi pertandingan dengan kemenangan 21-16.
Kekalahan Sony itu menyusul kegagalan peraih medali perunggu Olimpiade Beijing, Maria Kristin yang juga langsung tersisih pada pertandingan pertamanya dalam turnamen tersebut, setelah ditundukkan pemain Thailand Salakjit Ponsana.
Tunggal putri pelatnas lainnya, Adriyanti Firdasari juga langsung tumbang pada putaran pertama setelah kalah dari pemain China Wang Xin 10-21, 13-21.
Begitu pula mantan anggota tim nasional Indonesia Fransisca Ratnasari yang menyerah kepada unggulan kedua Zhou Mi dari Hong Kong 19-21, 18-21.
Taufik Jumpa Simon
Sementara itu, unggulan kelima Taufik Hidayat akan menghadapi juara Denmark Terbuka Simon Santoso setelah keduanya membukukan tempat di babak 16 besar.
Taufik, juara Olimpiade Athena 2004, tanpa kesullitan mengalahkan Eric Pang dari Belanda 21-19, 21-15, sedangkan Simon menang tanpa tanding atas Lee Tsun Seng setelah pebulutangkis Malaysia itu mundur.
"Mudah-mudahan besok menang," harap Taufik yang juga mengalahkan Simon di Jepang Terbuka.
Kehadiran Taufik di Hong Kong kali ini tidak semata-mata untukbertanding melainkan juga meluncurkan koleksi THL (Taufik Hidayat Line) kedua.
"Ada sekitar 10 jenis pakaian olahraga berikut tas raket, kami meluncurkan secara eksklusif di Hong Kong," katanya melalui layanan pesan singkat telefon seluler.
Satu kejutan diberikan pemain Klub Djarum Kudus, Hayom Dionysius Rumbaka yang mengalahkan unggulan delapan asal Thailand Boonsak Ponsana 22-20, 21-19.
Kemenangan juga diraih pasangan Rian Sukmawan/Yonatan Suryatama 21-19, 21-9 atas Chen Hung Ling/Lin Yun Lang 21-9, 21-23.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
