Singapura (ANTARA News) - Harga minyak naik Kamis di perdagangan Asia, didorong oleh petunjuk positif di pasar saham regional dan menguatnya pertumbuhan ekonomi China, kata para analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Desember melampaui 80 dolar mencapai 80,81 dolar per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea juga untuk pengiriman Desember naik 31 sen menjadi 78,26 dolar per barel.

Kinerja yang kuat di bursa-bursa di seluruh Asia telah mendorong pasar minyak, kata analis seperti dikutip AFP.

"Pada saat kami melihat semua saham-saham Asia yang lebih tinggi didukung keuntungan kuat pada bursa Wall Street kemaren," kata Victor Shum, konsultan energi senior pada Purvin and Gertz di Singapura.

Ia juga mengatakan bahwa para pedagang di mana dipicu oleh data yang menunjukkan penguatan ekonomi China, menyebutkan "minyak mempunyai beberapa dukungan fundamental dari pasar-pasar China."

Data resmi yang diterbitkan di Beijing Rabu menunjukkan bahwa surplus perdagangan negara itu hampir dua kali lipat pada oktober dibanding bulan sebelumnya, dengan produksi industri dan penjualan eceran mengalami peningkatan dan permintaan membaik untuk ekspor.

Surplus perdagangan negara itu naik menjadi 23,99 miliar dolar pada Oktober dari 12,93 miliar dolar pada September, Administrasi Umum Kepabeanan mengatakan dalam sebuah pernyataan di website-nya.

Ekspor turun 13,8 persen menjadi 110,76 miliar dolar pada Oktober, data menunjukkan --hasil terbaik sejak ekspor menurun 2,8 persen pada Desember karena krisis global mulai terjadi.

Dalam 10 bulan pertama 2009, surplus perdagangan berada pada level 159,23 miliar dolar, dibanding dengan 135,5 miliar dolar pada periode Januari hingga September, otoritas kepabeanan itu mengatakan.

Ekspor dari Januari sampai Oktober mencapai 957,36 miliar dolar turun 20,5 persen dibanding periode yang sama setahun sebelumnya, menurut data tersebut.

Sementara di Wina Rabu, para produsen anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengesampingkan dengan tidak mengubah prediksinya untuk pertumbuhan permintaan minyak mentah dunia tahun ini dan tahun depan, dengan memperingatkan bahwa pemulihan ekonomi dunia masih tetap lemah.

Perminyakan minyak dunia pada 2009 diperkirakan kontraksi 1,39 juta barel per hari menjadi 84,31 juta, demikian OPEC mengatakan dalam laporan November-nya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009