Denpasar (ANTARA News) - Pemeran dukun sekaligus guru spiritual dalam film "Eat, Pray, Love" atau EPL yang dibintangi Julia Roberts mendapatkan koreksi dari Ketut Liyer, dukun asli saat pengambilan gambar di Bali.

Kepala Dinas Kebudayaan Bali, Ida Bagus Sedawa di Denpasar, Kamis menyatakan bahwa Ketut Liyer mengingatkan Hadi Subiyanto, pemeran tokoh dukun tersebut agar lebih menghayati dan menjiwai bagaimana seharusnya perilaku seorang dukun.

"Menurut Liyer, secara keseluruhan sudah cukup bagus karena Hadi Subiyanto bukan kali ini saja terjun ke dunia peran. Sebelumnya, pegawai hotel di Jakarta ini juga pernah terlibat dalam dunia teater dengan kemampuan bahasa Inggris yang bagus," katanya.

Saat ini pengambilan gambar dilakukan di rumah Ketut Liyer di Banjar Pengosekan, Desa Penestanan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

"Proses pembuatan film itu kini sudah masuk pada dialog inti antara Julia Roberts yang berperan sebagai Elizabeth Gilbert dengan guru spiritualnya yang disaksikan dukun asli," katanya.

Liyer sendiri tak mau terlibat dalam film produksi Hollywood itu karena menderita kencing batu dan tak boleh terlalu lelah di usianya yang lebih dari 90 tahun. Padahal produser film itu telah bersedia membayar mahal jika Liyer bersedia menjalankan peran dirinya.

Jadwal sang bintang Pretty Woman ini memang sangat padat terkait pengambilan gambar film "EPL" yang memang membutuhkan konsentrasi tinggi. Karena itu di setiap lokasi pengambilan gambar selalu dijaga ketat, baik dari kepolisian, pecalang maupun pihak keamanan yang dibawa oleh tim film.

Menurut Sedawa, jadwal pertemuan dia dengan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika belum dapat dipastikan karena jadwal sang bintang yang padat.

Bahkan rencana Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik untuk mempertemukan Julia Roberts dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sebuah jamuan makan juga belum ada kepastian.

Julia Roberts dijadwalkan berada di Bali untuk keperluan pengambilan gambar film itu sampai 14 November. Sementara untuk mengantisipasi kurangnya gambar saat melakukan editing, kru film sudah banyak mengumpulkan berbagai gambar tentang Bali.
(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009