Jakarta (ANTARA News) - Unggulan ketiga Nova Widianto/Liliyana Natsir kembali menghadapi pasangan China He Hanbin/Yu Yang saat kedua pasangan membukukan tempat di perempat-final Hong Kong Terbuka.

Nova/Liliyana yang mengalahkan pasangan China unggulan kelima itu dalam perjalanan mereka meraih gelar di Prancis Terbuka akhir bulan lalu, maju ke perempat-final setelah menang atas pasangan Korea Ko Sung Hyun/Ha Jung Eun 21-19, 23-25, 21-17 di Queen Elizabeth Stadium, Kamis.

Sedangkan He Hanbin/Yu Yang meraih tempat di delapan besar dengan menyisihkan pasangan Singapura Triyachart Chayut/Yao Lei juga dalam tiga "game" 21-14, 18-21, 21-14.

"Mudah-mudahan bisa mengulang semifinal Prancis Terbuka," kata Nova usai pertandingan.

"Harus siap capek lagi, tadi sudah hampir-hampir...," tambahnya mengenai pertandingan melawan pasangan Korea yang berlangsung hampir satu jam itu, tanpa menyelesaikan kalimatnya.

Selain Nova/Liliyana, dua pasangan Indonesia lainnya, unggulan ketujuh Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa dan Fran Kurniawan/Pia Zebadiah juga lolos ke perempat-final. Kedua pasangan tersebut akan bertanding memperebutkan satu tempat di semi-final.

Sementara itu juara Denmark Terbuka Simon Santoso membalaskan kekalahannya dari Taufik Hidayat di Jepang Terbuka dengan menumbangkan unggulan kelima itu di Hong Kong.

Simon yang dijegal Taufik di semi-final Jepang Terbuka setelah sebelumnya mengalahkan unggulan pertama Lee Chong Wei dari Malaysia dan Sony Dwi Kuncoro, mengalahkan juara Olimpiade Athena itu dua "game" langsung 21-13, 21-6 hanya dalam 27 menit.

Selanjutnya, Simon akan menghadapi unggulan ketiga Peter Gade dari Denmark yang bermain hampir satu jam untuk menyisihkan rekan senegaranya Jan O Jorgensen 21-23, 21-16, 21-14.

Simon menjadi satu-satunya pemain Pelatnas yang lolos ke perempat-final tungal putra turnamen berhadiah 250.000 dolar AS itu. Namun Indonesia punya satu wakil lainnya, Dionysius Hayom Rumbaka dari PB Djarum yang mengalahkan Hsieh Yu Hsin dari Taiwan 21-13, 21-9 untuk menantang pemain China Bao Chunlai.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009