Badung (ANTARA News) - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atau Menkum HAM Patrialis Akbar mengatakan siap menambah layanan dalam pengurusan "visa on arrival" atau VoA untuk menghindari antrean panjang.

Patrialis bersama dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengecek kondisi pelayanan VoA di Bandara Ngurah Rai, Bali, Minggu, sebagai bagian dari program 100 harinya sebagai menteri.

Saat sidak itu, kedua menteri menemukan kenyataan, dari tujuh loket yang disiapkan di Bandara Ngurah Rai dengan perangkat 26 komputer, ternyata enam unit komputer mengalami kerusakan.

Menurut Patrialis, karena Bali merupakan bagian dari citra pariwisata di mata dunia, maka dia tak ingin ada wisatawan yang kecewa ketika datang ke Bali.

"Hebatnya Bali adalah hebatnya Indonesia. Oleh karena itu kita harus memberikan pelayanan yang terbaik. Saya sebagai orang yang bertanggungjawab di bidang imigrasi akan terus melakukan perbaikan bersama jajaran," kata dia.

Perbaikan, katanya, tak hanya dilakukan dengan memperbaiki komputer yang rusak, melainkan nantinya Imigrasi harus memiliki stok komputer sehingga ketika ada kerusakan bisa langsung diganti. Penambahan loket yang akan dilakukan tidak hanya dua kali lipat dari yang sudah ada, namun direncanakan sampai tiga kali lipat.

"Menjadi kendala ketika teryata ruangan terbatas, namun saya akan mendiskusikan hal ini dengan Menteri Negara BUMN untuk memanfaatkan ruang kosong yang dulunya bekas terminal VIP yang kini mangkrak," katanya.

Ia mengaku yakin kalau jumlah loket ditambah sampai tiga kali lipat maka wisatawan akan nyaman. Jika mereka merasakan nyaman di Bali tentu pergi ke daerah manapun di Indonesia akan merasakan hal yang sama," ujarnya.

Hal ini dikarenakan wisatawan lebih mengenal nama besar Bali di dunia dan pemerintah juga ingin membuat citra baik bagi Bali. Langkah ini akan diwujudkan secepat mungkin sebelum datangnya "peak season" yang akan terjadi di pertengahan tahun depan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009