Buenos Aires, (ANTARA News)- Presiden Israel Shimon Peres, Minggu tiba di Argentina, tempat tinggal warga Yahudi terbesar di Amerika Latin untuk kunjungan dua hari dan bertemu dengan Presiden Cristina Kirchner, hanya beberapa hari sebelum pemimpin Palestina Mahmud Abbas juga akan mengunjungi negara itu.

Peres tiba di Buenos Aires disambut oleh Menteri Luar Negeri Jorge Taiana. Ia menurut rencana akan bertemu dengan Kirchner, Senin, sebagaimana dikutip dari AFP.

Peres, pemenang hadiah Nobel Perdamaian tahun 1994 itu adalah presiden pertama Israel dalam 20 tahun terakhir ini mengunjungi Argentina.

Pada saat perundingan perdamaian di Timur Tengah macet, kunjungan Peres itu dilakukan hanya beberapa hari menjelang lawatan Abbas dan bertepatan dengan sebuah pengumuman Palestina bahwa mereka berencana akan meminta PBB mengakui kemerdekaan mereka.

Israel memperingatkan Palestina agar tidak melakukan "tindakan sepihak" seperti itu dan mengatakan hal tersebut dapat merupakan satu langkah mundur dalam proses perundingan yang telah berlangsung puluhan tahun.

Kirchner mendesak dilakukan perundingan-perundingan baru antara Israel dan Palestina, dan mengecam kebijakan permukiman Israel di wilayah-wilayah yang didudukinya.

Dalam kunjungannya di Buenos Aires, Peres diperkirakan akan mengunjungi sebuah taman publik yang dibangun di lokasi kedutaan besar Israel yang kena ledakan bom tahun 1992, serta pusat kebudayaan Yahudi yang diledakkan tahun 1994.

Kedua serangan itu menewaskan 107 orang dan walaupun bertahun-tahun penyelidikan tetap tidak ada penyelesaian. Argentina menyalahkan pemboman pusat kebudayaan itu pada Iran dan meminta tetapi gagal pengekstradisian beberapa pejabat Iran untuk diperiksa.

Delegasi Asosiasi Warga Yahudi Argentina mengatakan salah satu dari alasan-alasan utama Peres untuk mengunjungi Argentina adalah untuk mengimbangi pengaruh Iran yang meningkat di kawasan itu.

Peres pekan lalu mengunjungi Brazil, tempat Abbas juga menurut rencana akan tiba Jumat.

Presiden Israel itu juga diperkirakan akan menyampaikan pidato dalam satu pertemuan ribuan warga Yahudi di satu stadion olahraga Buenos Aires sebelum meninggalkan negara itu.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009