Jakarta (ANTARA News) - Menteri perubahan iklim dan energi kerajaan Inggris, Joan Ruddock dan gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo meluncurkan balon untuk perundingan Kopenhagen di Jakarta, Rabu.

Dengan peluncuran balon Kopenhagen yang bertuliskan "Act on Copenhagen", Gubernur DKI menyatakan dukungannnya terhadap konferesi yang akan di gelar bulan Desember 2009 mendatang untuk mengurangi efek negatif perubahan iklim yang terjadi.

Menurut Foke, panggilan akrab Fauzi Bowo, juga menyatakan selama ini pemerintah DKI Jakarta sudah meluncurkan program hari bebas kendaraan bermotor (car free day atau CFD) di jalan Sudirman-Thamrin, yang merupakan jalan utama kota Jakarta untuk mengurangi emisi karbon.

Selama ini Pemda Jakarta telah melakukan berbagai inisiatif untuk memperbaiki kualitas udara seperti pelaksanaan CFD, penkonversian bahan bakar minyak tanah menjadi gas dan penerapan bus Trans Jakarta yang menggunakan bahan bakar rendah karbon.

"Pada tahun 1992, Jakarta menduduki peringkat ketiga kota terpolusi di dunia, namun pada tahun 2006 statusnya menjadi kota dengan polusi tingkat menengah," ujar Foke.

Saat ini Pemerintah Daerah DkI Jakarta juga bekerjasama dengan pemerintah pusat serta pemangku kepentingan untuk mengupayakan penguranan efek perubahan iklim global yang dampaknya sudah mulai dirasakan di dunia, seperti bencana alam yang terjadi di Asia belakangan ini.

Menteri Ruddock menyambut baik usaha program penguranagn emisi carbon oleh pemerintah DKI Jakarta dengan berbagai usaha inisiatif, menurutnya usaha penurunan emisi karbon serupa juga dilakukan di negaranya.

"Ibukota negara kami, London yang letaknya di bawah permukaan air laut juga sudah mersakan dampak tersebut, untuk itu kami menyerukan agar seluruh negara dunia untuk dapat menjaga kenaikan suhu bumi tidak lebih dari 2 derajat celcius,` ujarnya dalam kesempatan tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian oleh para ahli di Inggris, kenaikan suhu bumi sebanyak 2 derajat Celcius dapat mengakibatkan meningkatnya permukaan air laut, yang erdampak pada 94 warga Asia dapat kehilangan tempat tinggal dan mata pencahariannya.

"Kita semua harus bekerja keras untuk menahan kenaikan suhu 2 derajat Celcius, karena dapat berdampak buruk bagi seluruh penduduk dunia secara ekonomis dan sosial," ujarnya.

Dalam kesempatan ini Ruddock mengharapkan agar semua negara di dunia dapat bekerja sama menanggulangi perubahan iklim yang sedang berlangsung.

Mengenai usulan Indonesia akan mengurangi emisi karbonnya sebanyak 26 persen pada tahun tahun 2020 oleh presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada pertemuan G20 Pitsburg, Amerika Serikat, September lalu, Menteri Ruddock menyampaikkan penghargaanya dan menyatakan untuk mendukung ambisi pemerintah Indonesia itu.

"Masalah yang sebenarnya adalah bagaimana Indonesia dapat mendapatkan tambahan 15 persen lagi hingga penurunan emisi menjadi 41 persen dengan bantuna Internasional," ujar Joan Ruddock.

Sebelumnya di Pitsburg Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyanggupi Indonesia akan menunkan emisi karbonnya menjadi 26 persen pada tahun 2020, namun jumlah tersebut ditargetkan bisa meningkat jika mendapatkan dukungan finansial dari dunia internasional.

Pada kesempatan pelepasan balon udara untuk bertindak di Kopenhagen tersebut, Foke dan Menteri Joan Ruddock juga meluncurkan program hijau bajaj berbahan bakar gas.

Keduanya membuka tudung bajaj berbahan bakar gas, pada kesempatan itu, Foke dan menteri Joan Ruddock sempat berpose sedang menaiki bajaj tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009