Doha (ANTARA.News/AFP) - Qatar adakan kegiatan yang negara itu umumkan sebagai peluncuran seremonial pembicaraan damai Darfur Rabu, tapi wakil pemerintah Sudan ataupun pemberontak tidak mengambil bagian.

Hanya tuanrumah dan PBB serta penengah lainnya yang hadir untuk upacara di ibukota Qatar, Doha, itu, lapor seorang wartawan AFP.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani, yang juga menteri luar negeri, bergembira dengan upaya pemerintahnya untuk membawa kedua belah pihak ke meja perundingan.

"Pertanda pertama untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif di Dafur telah mulai tampak," kata Sheikh Hamad.

Menteri Negara Urusan Luar Negeri Qatar Ahmed a-Mahmud menyatakan Selasa bahwa pembicaraan serius tidak akan dimulai sebelum hari libur Idul Adha, hari raya Kurban, yang jatuh pada 27 November.

Pekan ini, Qatar menjadi tuanrumah konferensi lima hari di antara orang-orang yang negara itu katakan sebagai para anggota masyarakat madani, termasuk wakil dari keturunan orang Darfur, yang negara itu harapkan akan membuat rekomendasi bagi pembicaran damai akhirnya,

Pada tiga tahun terakhir, pemberontak telah terpecah menjadi sekitar 20 kelompok, yang benar-benar memperumit upaya untuk memerantarai diakhirinya konflik.

Pada Februari, kelompok pemberontak bersenjata paling besar, Gerakan Keadilan dan Persamaan (JEM), menandatangani perjanjian dengan pemerintah Khartoum mengenai langkah membangun-kepercayaan yang dimaksudkan untuk meratakan jalan bagi pembicaraan lebih lanjut.

Namun beberapa kelompok penting lainnya menolak untuk bergabung dengan pembicaraan yang diperbincangkan di Doha itu dan JEM mengatakan tidak ada pendapat untuk mengambil bagian jika tidak ada persatuan di antara para pemberontak.

PBB mengatakan sebanyak 300.000 orang telah tewas dan 2,7 juta orang melarikan diri dari rumah mereka sejak pemberontak etnik minoritas pertama bangkit melawan pemerintah yang didominasi Arab di Khartoum pada Febrasri 2003.

Pemerintah Sudan mengatakan 10.00 oran telah tewas.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009