Miranshah, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Sedikitnya empat gerilyawan tewas dan lima orang lagi terluka dalam serangan rudal oleh pesawat mata-mata AS di daerah suku Pakistan di dekat perbatasan Afghanistan, beberapa pejabat mengatakan, Kamis.

Serangan itu terjadi di desa Shanakhora di Waziristan Utara, daerah yang Washington katakan sebagai tempat gerilyawan bersembunyi dan merencanakan serangan terhadap tentara Barat yang ditempatkan di Afghanistan, yang berdekatan.

"Serangan pesawat mata-mata AS yang ditujukan ke sebuah kompleks gerilyawan itu menewaskan empat orang dan melukai lima orang yang lain," kata seorang pejabat senior keamanan di daerah itu kepada AFP.

Ia menambahkan dua rudal telah ditembakkan dari sebuah pesawat mata-mata AS. Seorang lagi pejabat keamanan memastikan serangan itu.

"Kompleks itu digunakan oleh gerilyawan Taliban, tapi tidak jelas apakah ada gerilyawan asing atau sasaran bernilai tinggi," kata pejsbat tersebut.

Beberapa warga di Miranshah, ibukota distrik suku Waziristan Utara, menyatakan mereka mendengar dua ledakan keras persis sebelum tengah malam.

Serangan itu terjadi ketika serangan militer terus berlangsung di tetangganya, Waziristan Selatan, kubu-kuat Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) --yang ditakuti.

Pakistan telah berjanji akan menundukkan Tehreek-e-Taliban di Waziristan Selatan, bagian daerah perbatasan dengan Afghanistan yang dikatakan Washington menjadi "tempat paling berbahaya di dunia" karea berlimpahannya pejuang al Qaida dan Taliban.

Pakistan telah melancarkan serangan udara dan darat tersengitnya di wilayah itu pada 17 Oktober, dengan 30.000 tentara yang didukung oleh jet dan helikopter tempur untuk mengepung TTP.

Militer mengatakan 550 gerilyawan dan 70 tentara telah tewas sejak serangan militer itu dimulai, tapi tidak ada dari kematian itu yang dapat dipastikan secara independen.

Serangan yang telah lama diantisipasi ke Waziristan Selatan terjadi setelah serangan musim semi di lembah Swat dan sekitarnya di Pakistan baratlaut, yang pemerintah nyatakan berhasil pada Juli. Namun, pecahnya kekerasan sporadis berlanjut.

Militer AS biasanya tidak mengkonfirmasi serangan pesawat mata-mata, tapi pasukan bersenjatanya dan CIA yang beroperas di Afghanistan adalah satu-satunya kekuatan yang mengerahkan pesawat mata-mata tak berawak di wilayah itu.

Islamabad secara terbuka menentang serangan rudal AS itu, dengan lebih dari 60 serangan seperti itu yang menewaskan lebih dari 580 orang sejak Agustus 2008.

Namun pemerintah Pakistan menyambut baik kematian komandan perang Taliban Baitullah Mehsud dalam serangan pesawat mata-mata 5 Agustus lalu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009