Jakarta (ANTARA News) - Kekurangan pasokan listrik di Jakarta yang menyebabkan pemadaman bergilir membuat Pemprov DKI mempertimbangkan untuk berinvestasi di bidang listrik.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan peraturan baru yang dikeluarkan pemerintah pusat telah memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk berinvestasi dalam penyediaan listrik sehingga kekurangan pasokan diharap tidak terjadi lagi.

"Kita tentu tidak menutup kemungkinan berinvestasi dibidang itu. Tidak lewat APBD tentunya, tapi bisa lewat salah satu BUMD kita," kata Fauzi di Balaikota Jakarta, Jumat.

Ia menyebut langkah pemerintah pusat untuk memberi peluang bagi pemda dan swasta melakukan penyediaan listrik merupakan langkah yang harus didukung mengingat kekurangan listrik saat ini sudah lumayan parah, dimana untuk Jakarta diperkirakan mengalami kekurangan hingga 120 MW yang disebabkan kerusakan di beberapa gardu PLN seperti di Cawang yang memasok listrik ke wilayah Jakarta Timur.

"Pemerintah harus memberi peluang supaya daerah bisa merekayasa financing (pembiayaan) ini.Yang penting secara finansial bisa dipertanggungjawabkan dan tidak menyalahi peraturan dan tidak ada korupsi dan dilaksanakan secara terbuka," ujar Fauzi.

Ia menyebut telah meminta sejak awal untuk membuka peluang bagi kerja sama dengan swasta lewat mekanisme public-private partnership untuk pembiayaan proyek seperti di bidang listrik karena tidak mungkin dibiayai oleh APBD dan APBN saja.

"Jangan dari awal sudah ngunci, semua harus dibiayai APBD-APBN. Public-private partnership ini suatu pola yang harus kita ambil," katanya.

Sementara itu, untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik saat ini, Gubernur mengimbau masyarakat untuk melakukan penghematan penggunaan listrik. "Saya sudah memberi instruksi seluruh aparat pemerintah kalau tidak diperlukan untuk mematikan listrik. Contohnya di Balai Kota," katanya.

Pemerintah pusat juga mengeluarkan instruksi yang sama yaitu dari Menteri Sekretaris Negara sementara Pemprov juga memberikan imbauan yang sama kepada pihak swasta pengguna listrik yang besar seperti hotel, mall dan pabrik.

Fauzi menyebut jika terjadi penghematan listrik, maka konsumsi berkurang sehingga pemadaman listrik bisa lebih jarang terjadi hingga menunggu perbaikan gardu Cawang yang ditargetkan selesai pada 19 Desember. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009