Washington (ANTARA News/AFP) - Amerika Serikat mulai membantu sejumlah milisi anti-Taliban di beberapa tempat di Afghanistan, dengan harapan memperbesar pemberontakan suku terhadap gerakan garis keras itu, tulis surat kabar New York Times dalam laporannya Sabtu malam.

Surat kabar itu mengatakan, para pejabat AS dan Afghanistan berencana meningkatkan tumbuhnya kelompok-kelompok bersenjata seperti itu di seluruh daerah pertahanan Taliban di wilayah selatan dan timur negara.

Para pejabat mengatakan, mereka berharap rencana yang disebut Prakarsa Pertahanan Masyarakat (CDI) itu, akan menghimpun ribuan orang bersenjata untuk melindungi pemukiman mereka dari gerilyawan Taliban, demikian laporan itu.

Dengan memanfaatkan milisi, para pejabat berharap meningkat pesatnya jumlah rakyat Afghanistan yang menentang Taliban, kata surat kabar itu.

Perekrutan itu akan membantupasukan Amerika dan Afghanistan yang sudah ada di negara tersebut, dan berapapun jumlah tentara Amerika yang akan dikirim Presiden AS Barack Obama ke sana.

Milisi juga diharapkan membantu mengisi kekurangan petugas militer dan polisi Afghanistan yang terus ditingkatkan, kata The Times.

"Gagasan tersebut menekankan rakyat ikut bertanggungjawab terhadap keamanan mereka sendiri. Di banyak tempat mereka telah lakukan itu," kata surat kabar itu mengutip seorang penjabat senior militer AS.

Meskipun demikian, pertumbuhan gerakan milisi anti Taliban mengandung resiko jika mereka saling bentrok, atau bahkan melawan pemerintah Afghanistan dan AS sendiri, kata laporan itu.

Para pejabat AS mengatakan, mereka akan membuat kelompok-kelompok kecil dan akan membatasi cakupan aktivitas mereka untuk melindungi desa dan tempat-tempat pemeriksaan keamanan, kata The Times.

Para pejabat juga mengatakan, mereka akan berhubungan langsung dengan pemerintah Afghanistan.

Pemeriksaan-pemeriksaan itu bertujuan untuk menghindarkan terulangnya kesalahan-kesalahan di masa lalu, yakni saat menghimpun banyak pemuka perang Afghanistan yang membangkang pada pemerintah selama bertahun-tahun. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009