Bandung (ANTARA News) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Irman Gusman mengatakan MPR mengundang enam lembaga negara untuk melakukan pertemuan informal (informal meeting) guna membangun komunikasi dan sinergisitas antar lembaga yang lebih baik ke depan.

"Baru enam lembaga yang diundang untuk melakukan informal meeting (pertemuan informal), yakni MPR, DPD, MK, MA, BPK dan KY," katanya, Minggu.

Menurut Irman, pertemuan informal ini rencananya akan digelar Senin, 23 Nopember 2009 di Ruang Nusantara V Komplek DPR/DPD/MPR. Pihaknya, kata Irman, juga diundang MPR untuk melakukan pertemuan tersebut.

"Ya, saya juga diundang Pimpinan MPR untuk informal meeting. Saya berharap malah bukan hanya enam lembaga, tapi tujuh lembaga tinggi negara, yakni tambah DPR. Tapi Ketua DPR kabarnya baru pulang dari Amerika, Senin, jadi belum ada konfirmasi," ujarnya.

Diakui Irman, inti dari pertemuan informasi ini bukan hanya untuk membangun hubungan komunikasi antar lembaga negara tetapi juga saling bertukar pandangan mengenai berbagai persoalan bangsa yang sedang dihadapi.

"Kita juga ini bertukar pikiran soal permasalahan bangsa yang sedang terjadi. Barangkali dari sini ada pikiran-pikiran dan kontribusi yang bagus untuk memecahkan persoalan bangsa,"tambahnya.

Lebih jauh kata Irman, penggagas pertemuan ini adalah Ketua MPR. Karena MPR memiliki posisi sebagai lembaga tinggi negara yang strategis. Alasannya tidak semua persolan bangsa itu mesti dipecahkan melalui pendekatan hubungan formal antara institusi.

"Yang kita lakukan itu sekedar ngobrol santai sambil ngopi-ngopi untuk membahas situasi nasional akhir-akhir ini," tandasnya.

Yang jelas, Irman, bisa saja dari pertemuan ini kemudian memberikan dampak positif kepada lembaga-lembaga negara lainnya untuk saling memahami tugas dan fungsinya masing-masing.

"Yang kita inginkan ada dampak positifnya dari pertemuan informal ini, sehingga tidak ada lagi gesekan kepentingan antar lembaga negara, jutsru yang ada cairnya hubungan antar lembaga,"terangnya.

Ditanya soal kemungkinan adanya seruan politik, Irman, langsung membantahnya. Pertemuan informal bukan dirancang untuk politik. Namun lebih mengedepankan menjaga keseimbangan dan keharmonisan sesama lembaga negara.

"Sama sekali tidak ada seruan politik, karena ini bukan pertemuan politik. Yang kita harapkan itu bagaimana menjaga keseimbangan dan keharmonisan hubungan antar lembaga,"paparnya.

Irman mengaku pertemuan ini sebenarnya bermula dari ketika dirinya dan beberapa pimpinan lembaga negara berkumpul di Istana Kepresiden, 13 November lalu. Kunjungan tersebut terkait laporan rutin lembaga kepada presiden.

"Maka,, Jumat sore lalu kami bicara, dan sepakat bahwa kita perlu membahas secara santai dan minum kopi, tapi bukan soal kekisruhan cicak dan buaya," ucapnya.

Dikatakan Irman, selanjutnya pertemuan ini akan berpindah-pindah tempat. "Kali ini MPR sebagai tuan rumah, mungkin nanti BPK atau MK dan lainnya. Jadi tidak ada agenda khusus yang dibicarakan. Intinya, pertemuan rutin dilakukan di tempat lembaga secara bergiliran," imbuh dia.

Menurutnya, MPR dipilih pertama, karena lembaga tertua. Pertemuan remcananya akan berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB. "Kita akan bicarakan lebih lanjut, dengan ketua lainnya," pungkasnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009