Kota Gaza (ANTARA News/AFP/Reuters) - Tiga serangan udara Israel atas wilayah kelolaan Hamas Jalur Gaza pada Sabtu malam melukai delapan orang Palestina, satu di antara mereka parah, kata dokter pada Minggu.

Lima orang luka, termasuk satu parah, dalam serangan atas terowongan di dekat kota Rafah, Jalur Gaza selatan, kata mereka.

Tiga orang lain luka akibat serangan atas bengkel logam di wilayah itu, satu di antara mereka di pusat dan yang lain di utara, kata mereka.

Jurubicara tentara mengatakan kepada kantor berita Prancis AFP bahwa serangan itu dilancarkan sebagai tanggapan atas tembakan roket pada Sabtu ke Israel selatan dari daerah kantong tersebut, yang jatuh tanpa mengakibatkan korban atau kerusakan.

Palestina menyatakan sasaran itu adalah pencoran logam.

Petugas kesehatan Palestina dan saksi menyatakan sasaran lain termasuk karavan di Jalur Gaza utara dan terowongan di selatan di bawah tapal batas dengan Mesir.

Serangan itu terjadi sehari sesudah Hamas menyatakan mencapai kesepakatan dengan kelompok bersenjata lebih kecil di wilayah tersebut untuk menghentikan serangan roket sesekali ke Israel, yang sering dijawab dengan serangan udara.

Mesir berupaya menengahi pertukaran tawanan antara Israel dengan Hamas, yang mencakup pembebasan tentara Israel, yang ditangkap di Gaza sejak 2006, sebagai imbalan pembebasan ratusan orang Palestina terpenjara di Israel.

Itu menandai kekerasan terkini di sepanjang tapal batas Gaza, yang pada umumnya tenang sejak perang, yang dilancarkan Israel terhadap Hamas di Gaza pada 27 Desember sebagai jawaban untuk serangan roket dan berahir dengan gencatan senjata bersama pada 18 Januari.

Gencatan senjata itu sebagian besar bertahan, meskipun ada pelanggaran oleh kedua pihak.

Sejak Israel dan Mesir mengucilkan Gaza bagi semua, kecuali barang kebutuhan dasar, sesudah gerakan Hamas menguasai wilayah itu pada Juni 2007, perdagangan bahan pokok lewat ratusan terowongan berkembang di sepanjang tapal batas tersebut.

Lebih dari 120 orang Palestina tewas akibat keruntuhan atau serangan Israel, yang menyasar jaringan itu sejak Hamas mengambilalih Gaza, kata dokter.

Sayap bersenjata Hamas pada Minggu menyatakan kelompok bersenjata di pangkalan Jalur Gaza-nya merampungkan persetujuan untuk menghentikan serangan roket ke Israel.

"Perjanjian antara Brigade Ezzedine Qassam dan unsur lain untuk menghentikan serangan roket itu bukan tanda kelemahan," kata pernyataan kelompok tersebut.

Perjanjian itu bertujuan mempertahankan kubu bersama dan kepentingan tertinggi bangsa Palestina, katanya.

Tapi, pernyataan tersebut memperingatkan bahwa kelompok itu akan membalas bila Israel menyerang wilayah tersebut.

"Brigade Qasssan tidak akan tinggal diam bila negara Zionis itu meningkatkan ketegangan dan akan membela diri dengan segala kekuatan kami," katanya.

Pernyataan itu dikeluarkan sehari setelah satu roket ditembakkan ke wilayah Israel dari Gaza dan mendarat tanpa menimbulkan korban atau kerusakan serta beberapa jam setelah tentara menanggapinya dengan tiga serangan udara, yang mencederai delapan warga Palestina.

Israel dan Hamas pada tengah pekan lalu menanggapi hati-hati pemberitaan bahwa kesepakatan mengenai pertukaran ratusan tahanan Palestina dengan seorang prajurit Israel, yang ditahan di Jalur Gaza, mungkin dicapai pada ahir November.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009