Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, melemah setelah sebagian besar saham masih didera aksi jual. IHSG BEI ditutup melemah 5,949 poin (0,24 persen) ke posisi 2.481,416.

Sedangkan indeks kelompok 45 saham unggulan (LQ45) juga melemah 1,456 poin (0,30 persen) ke posisi 489,811.

Analis pasar modal dari Finance Corpindo, Edwin Sebayang di Jakarta, Senin mengatakan, pelemahan saham-saham di BEI akan terus berlanjut karena investor hingga sekarang masih melihat aksi pemerintah dalam menyelesaikan kasus Bibit-Chandra.

"Investor menginginkan kenyamanan dalam berinvestasi, kalau terus berlarut iklim investasi akan memburuk," ujarnya.

Sentimen positif seperti menguatnya Rupiah dan harga minyak dunia tidak membantu indeks menguat, Ia mengatakan, pelaku pasar masih menunggu keputusan Presiden terkait kasus Bibit-Chandra.

Sementara itu, berdasarkan data kurs transaksi Bank Indonesia (BI), rupiah sore ini berakhir menguat di posisi 9.468 per dolar AS, sedangkan pada perdagangan sebelumnya, rupiah berada di level 9.581 per dolar AS.

Sementara beberapa saham di kawasan Asia ditutup variatif, diantaranya Indeks Hang Seng menguat 315,55 poin ke level 22.771, Indeks Nikkei-225 melemah 51,79 poin ke level 9.497 dan Indeks Singapore Strait Time naik 36,34 poin ke level 2.797.

Transaksi saham yang terjadi sebanyak 92.426 kali dengan jumlah saham yang berpindah tangan mencapai 7,004 miliar lembar dan nilai Rp3,937 triliun. Dan 69 saham naik, 106 saham turun dan 69 saham tidak bergerak.

Sementara saham-saham yang mengalami penurunan diantaranya, Astra International (ASII) turun Rp 100 menjadi Rp 33.150, United Tractor (UNTR) turun Rp 150 menjadi Rp 15.450, BUMI turun Rp 75 menjadi Rp 2.750, PGN (PGAS) turun Rp 75 menjadi Rp 3.800. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009