Surabaya (ANTARA News) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis sedikitnya ada 25 perusahaan lagi yang mencatatkan sahamnya di bursa itu sebagai emiten baru pada tahun depan seiring pulihnya perekonomian nasional.

"Melihat perkembangan pasar modal di tanah air tentu perusahaan semakin tertarik masuk. Apalagi, mereka tentu tidak bisa selamanya mengandalkan bank untuk mendapatkan dana," kata Direktur Utama PT BEI, Ito Warsito, saat peresmian Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Surabaya di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, sembilan calon emiten dipastikan akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat. Dari sembilan calon emiten itu, tiga diantaranya akan menawarkan saham perdana (IPO) Desember tahun ini.

Enam lainnya masih menjalani proses di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) dan akan melakukan IPO tahun depan.

"Tiga emiten yang siap melaksanakan IPO pada Desember ini antara lain PT Gunawan Dian Jaya Steel, PT Latinusa, dan Bank Tabungan Negara (BTN)," ujarnya.

Di sisi lain, ia berharap, banyak emiten yang berbasis di Jatim bisa "go public". Kini, di provinsi ini masih tercatat sekitar 30 emiten sedangkan secara nasional terdapat 404 emiten. Padahal, potensi Jawa Timur sangat besar baik dari segi jumlah investor maupun perusahaan yang layak melaksanakan "go public".

"Kami yakin dana pihak ketiga (DPK) Jatim mencapai Rp180 triliun terdiri dari Rp140 triliun telah diinvestasikan dalam berbagai instrumen dan sisa Rp 40 triliun belum dimanfaatkan," katanya.

Terkait transaksi BEI, ia menargetkan, rata-rata harian pada tahun 2010 bisa Rp4,5 triliun. Namun, sampai catatan BEI selama sembilan bulan tahun ini transaksi hariannya hanya menyentuh Rp4 triliun per hari."Angka tersebut melebihi target kami sebelumnya Rp2,75 triliun per hari," katanya.

Sementara itu, terkait emisi obligasi korporasi tahun depan, ia mengaku, targetnya ada 34 emiten dan obligasi negara 16 emiten.

"Rata-rata volume perdagangan SUN diperkirakan Rp82 miliar dan rata-rata volume perdagangan obligasi korporasi adalah Rp25 miliar," katanya.

Sebelumnya, PIPM Surabaya sudah lama menjalankan aktivitasnya namun baru hari ini diresmikan. Saat itu, sejumlah direksi "Self Regulatory Organization/SRO", Ketua Bapepam-LK, Anies Baridwan dan Gubernur Jatim Soekarwo juga hadir.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009