Caracas, (ANTARA News) - Partai-partai oposisi dan masyarakat Yahudi mengkritik kunjungan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad ke Venezuela, dengan menyebut kekhawatiran atas penolakannya akan holokaus, pelanggaran hak asasi manusia dan program nuklir Iran.

Ahmadinejad, sekutu dekat Presiden Hudo Chavez, akan tiba di Caracas Selasa malam pada akhir lawatan ke Amerika Latin yang juga mencakup Brazil dan Bolivia. Ia dan Chavez mungkin akan menandatangani perjanjian bisnis dan industri baru, sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Kami menolak kunjungan oleh diktator yang tak diingini Mahmoud Ahmadinejad dengan siapa pemerintah Venezuela sekarang ini telah membangun yang diduga aliansi strategis," salah satu kelompok partai oposisi mengatakan dalam satu pernyataan.

Ahmadinejad merebut masa jabatan kedua setelah pemilihan presiden Juni yang diperselisihkan yang menimbulkan kerusuhan terburuk di Iran sejak revolusi Islam 1979 dan tindakan keras terhadap oposisi.

Ia sekarang mendapat tekanan dari Barat untuk menerima rencana PBB yang ditujukan untuk terus memeriksa ambisi nuklir Iran. Lawatan ke Amerika Latin akan membantu mempererat hubungan dengan negara-negara yang mendukung hak Iran untuk mengembangkan tenaga atom bagi tujuan damai.

Iran akan membantu Venezuela memetakan cadangan uraniumnya yang belum dimanfaatkan.

Kedua tokoh populis dan anti-AS yang berapi-api, Chavez dan Ahmadinejad telah bertemu beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, hal yang mengkhawatirkan Washington.

Para pejabat AS yakin Venezuela akan membantu Iran mengelakkan sanksi keuangan dan mengatakan mereka mengkhawatirkan mengenai kehadirannya yang meningkat di kawasan itu.

Chavez, seorang Sosialis, memutuskan hubungan dengan Israel tahun ini, dan menuduh negara itu telah melakukan "pembasmian etnik" karena serangan militernya di Jalur Gaza yang menewaskan ratusan warga sipil, tindakan yang menghasilkan dukungan luas terhadapnya di dunia Muslim.

Pidato kerasnya terhadap Israel diterima oleh sejumlah pendukungnya sebagai izin pada anti-Semitisme dan tembok-tembok di Caracas sering dipulas dengan grafiti anti-Yahudi.

Ahmadinejad, yang menolak holokaus dan minta Israel dihapuskan dari peta, mendapat keuntungan dari dukungan diplomatik Venezuela pada program nuklirnya.

"Menerima Ahamdinejad adalah mengakui karakter yang tak menyenangkan, yang mewakili Zaman Kegelapan bagi rakyat Iran," kata Konfederasi Asosiasi Israel Venezuela dalam satu pernyataan.

Iran telah membangun rumah, perusahaan susu dan mobil di Venezuela, yang sebagai imbalannya berjanji untuk memasok 20.000 barel gasolin per hari -- langkah yang dirancang untuk membantu negara Timur Tengah itu untuk mengelakkan sanksi bahan bakar yang potensial.

Sebelumnya laporan dari Bolivia menyebutkan bahwa Ahamdinejad telah disambut dengan penghormatan militer penuh di negara itu oleh Presiden Evo Morales.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009