Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak bervariasi di perdagangan Asia Rabu, karena para pedagang masih terus mencerna data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS kuartal tiga yang lebih rendah dari pada perkiraan, kata analis.

Kontrak utama New York, untuk minyak mentah jenis "light sweet" pengiriman Januari, turun tujuh sen menjadi 75,95 dolar per barel, sebagaimana dikutip dari AFP.

Sementara untuk minyak mentah jenis "Brent North Sea", pengiriman Januari naik 12 sen menjadi 76,58 dolar.

Departemen Perdagangan AS Selasa mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tahunan 2,8 persen pada kuartal September, turun dari estimasi bulan lalu 3,5 persen.

Data menunjukkan bahwa ekonomi terbesar dunia itu nampaknya sedang tumbuh dari resesi setelah beberapa kuartal melemah, tetapi dengan momentum lebih rendah ketimbang gagasan sebelumnya.

"Meskipun ekonomi AS membaik untuk pertama kalinya dalam kuartal tiga setelah kontraksi setahun, angka yang direvisi pemerintah dinilai melemah untuk ekonomi tersebut," kata analis dari United Overseas Bank Singapura dalam laporannya.

Banyak ekonom mengatakan bahwa pemulihan ekonomi AS dari resesi terburuknya dalam dasawarsa tersebut, nampaknya sesuai pada relnya, tetapi dapat menggelincirkan dengan meningkatnya pengangguran, yang mencapai angka tertinggi dalam 26 tahun yakni sebesar 10,2 persen pada Oktober 2009.

Angka pengangguran di Amerika Serikat, pengguna energi terbesar dunia, tetap tinggi karena resesi telah menyebabkan permintaan minyak turun, dengan harga merosot tajam dari rekor tinggi di atas 147 dolar pada Juli tahun lalu.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009