Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Swiss menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) mengenai Pembentukan Komisi Bersama untuk Ekonomi dan Perdagangan guna meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara atas dasar kesetaraan dan keuntungan bersama.

Penandatangan MoU itu dilakukan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis. Pemerintah Indonesia diwakili oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Departemen Luar Negeri RI, Duta Besar Retno LP Marsudi dan Pemerintah Swiss diwakili Kepala Divisi Hubungan Ekonomi Dwipihak, Kementerian Luar Negeri Swiss, Duta Besar Monika Ruhl Burzi.

Kedua orang itu secara otomatis juga mengetuai Komisi Bersama yang beranggotakan wakil-wakil dari instansi terkait dari kedua pemerintahan itu.

Setelah acara pendandatanganan MoU itu, diselenggarakan pula Pertemuan Pertama Komisi Bersama termaksud. Komisi Bersama tersebut secara regular akan membahas berbagai isu untuk peningkatan kerja sama bilateral di bidang perdagangan dan ekonomi.

Dalam pertemuan pertama tersebut dibahas berbagai agenda kerja sama yang meliputi perdagangan, investasi, pariwisata, pembangunan, perindustrian, agro-industri, lingkungan hidup, energi dan isu-isu kerjasama ekonomi kawasan dan multilateral.

Bagi Indonesia, dengan terbentuknya Komisi Bersama itu maka akan tersedia forum konsultasi reguler untuk mendukung upaya peningkatan ekspor produk dan komoditas Indonesia ke Swiss dan meningkatkan jumlah investasi Swiss di Indonesia.

Total nilai perdagangan kedua negara pada 2008 mencapai 938,8 juta dolar AS, meningkat sebesar 229,7 juta dolar AS dari 2007 yang mencapai angka 668,9 juta dolar AS.

Swiss sendiri merupakan investor asing yang menduduki peringkat ke-15 dengan jumlah akumulasi investasi sebesar 740.742.270 dolar AS dengan 120 buah proyek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia selama periode 1 Januari 1990-September 2009.

Untuk tahun 2008, BKPM telah menyetujui tujuh buah proyek investasi Swiss di Indonesia senilai 72,2 juta dolar AS, yang sedikit menurun dibandingkan tahun 2007 yang mencapai 77,5 juta dolar AS untuk izin 10 buah proyek investasi.

Sektor-sektor usaha perusahaan Swiss di Indonesia meliputi farmasi, pengolahan hasil turunan minyak kelapa sawit, pengolahan makanan, barang-barang konsumsi, keuangan dan perbankan serta infrastruktur. Perusahaan Swiss yang berinvestasi di Indonesia antara lain Novartis, Holcim, Nestle, Roche, UBS, Credit Suisse, dan Ciba.

Pada tahun 2008 Pemerintah Swiss telah menetapkan Indonesia sebagai salah satu negara prioritas dalam rangka pengembangan kebijakan ekonomi dan perdagangan, bersama dengan negara-negara pasar baru lainnya (Mesir, Ghana, Kolombia, Afrika Selatan dan Vietnam).

Program itu akan melibatkan total bantuan senilai CHF 800 juta atau sekitar Rp7,5 miliar untuk periode 2009-2012. Indonesia telah ditetapkan sebagai salah satu negara target karena potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia serta semakin pentingnya kekuatan ekonomi Indonesia di kawasan Asia Tenggara.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009