Bamako (ANTARA News/Reuters) - Sejumlah pria bersenjata telah menculik seorang warga Prancis di bagian timur Mali yang terpencil, sumber pemerintah mengatakan, Kamis.

"Pria yang diculik itu adalah warga asing yang dipanggil Pierre Kamat. Ia diambil kemarin siang," kata seorang pejabat pemerintah, dengan menyebut laporan dari pemerintah setempat di kota Menaka di bagian timur Mali. Pejabat itu, yang minta untuk tidak disebutkan namanya, menyatakan warga Prancis tersebut sedang mengunjungi kota Tinderman ketika ditangkap.

Serangan itu adalah yang terakhir pada serangkaian warga asing di Mali dan daerah padang pasir terpencil di Niger, tempat negara tersebut belum lama ini mengakhiri pemberontakan setempat tapi kebanyakan penyelundup, bandit dan kelompok terkait-al Qaida beroperasi.

Kedutaan besar Prancis di bekas jajahannya itu pekan lalu telah memperingatkan warganya mengenai peculikan di wilayah padang pasir, menasehati mereka untuk membatasi gerakan mereka. Yayasan amal yang bekerja di wilayah itu juga telah dinasehati untuk meninjau kembali langkah keamanannya.

Tahun lalu, sekelompok wisatawan Eropa diculik ketika mereka mengunjungi festival di dekat perbatasan Mali-Niger. Sayap Afrika Utara al Qaida, dikenal sebagai AQIM, kemudian membebaskan tiga dari para sandera itu tapi membunuh satu, seorang warga Inggris.

Seorang utusan Kanada untuk PBB dan pebantunya juga diculik di Niger pada akhir 2008 dan dibebaskan April tahun ini.

Meskipun tidak pernah secara resmi dikonfirmasi, beberapa pengamat menyatakan uang tebusan sering dibayarkan untuk membebaskan orang-orang asing itu dan ancaman al Qaida di wilayah itu berdasarkan sebanyak pada kompleksnya campuran kriminalitas dan oportunisme seperti kompleksnya kelompok Islam garis keras itu.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009