Beijing, (ANTARA News) - China menghukum mati dua pria yang menculik dan menjual anak kecil, yang sebagian masih belum dapat menemukan orang-tua mereka, demikian laporan kantor berita resmi negeri itu.

Kondisi tersebut mencerminkan kemarahan masyarakat mengenai perdagangan anak-anak tersebut. Kantor berita Xinhua melaporkan Hu Minghua (55) dan Su Binde (27) dihukum mati, Kamis, setelah pengadilan terpisah menyatakan mereka bersalah mengambil anak-anak dari keluarga mereka untuk dijual, terutama kepada pasangan tanpa anak yang ingin memiliki anak di pedesaan, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Hu dinyatakan bersalah menculik sembilan anak dari 1999 sampai 2005. Lima anak kembali ke orang-tua mereka, tapi "sisanya diselamatkan oleh polisi namun belum menemukan orang-tua mereka", kata Xinhua, yang mengutip pernyataan dari mahkamah agung China, yang harus mengesahkan penghukuman mati.

Su dinyatakan bersalah menculik enam anak dari 2005 sampai 2006, satu di antara mereka belum menemukan orang-tuanya.

Bisnis penculikan anak telah memicu kemarahan yang meningkat di kalangan masyarakat dan perhatian media di China, tempat orang-tua dari anak yang hilang telah mengeluh polisi kurang memberi bantuan dalam memburu putra-putri mereka yang hilang.

Ratusan, atau barangkali ribuan, anak hilang di China setiap tahun, dan mereka yang diculik juga bisa jadi dijual oleh gerombolan pidana penjelajah untuk dijadikan pengemis. Yang lain dijual kepada pasangan di desa, yang di daerah tradisional menghargai anak laki sebagai perwaris dan penopang keluarga.

Jumlah korban sulit diperkirakan. Mahkamah Agung China menyatakan 1,714 orang dihukum karena menculik dan menyelundupkan anak-anak dalam 10 bulan pertama tahun, sementara pemerintah melakukan penindasan atas kejahatan tersebut.

Sejak April, polisi China telah menyelamatkan 2.008 anak yang diculik, kata laporan itu.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009