Serang (ANTARA News) - Sedikikitnya ada lima jenis konflik yang akan selalu dialami seorang pemimpin di dunia ini, yaitu ideologis, politik, sosial dan ekonomi, rumah tangga, serta dualisme antara pekerjaan dan cinta, kata Prof Dr KH Atthalullah Ahmad.

"Konflik ideologis terjadi ketika Ibrahim berbeda pendapat dengan ayahnya yang masih menyembah berhala," kata Guru Besar Institut Agama Islam Banten (IAIB) itu saat jadi khatib pada shalat Idul Adha di Lapangan Stadion Maulana Yusuf, Serang, Jumat.

Sementara konflik politik digambarkan saat Ibrahim diperintahkan untuk dibakar oleh penguasa setempat. Ibrahim juga ditempa oleh konflik sosial dan ekonomi manakala terjadi kelaparan yang berkepanjangan di Palestina, tempat ia bermukim," kata Atthaullah.

Berikutnya, konflik rumah tangga melanda Ibrahim, manakala ia memutuskan untuk menikahi Siti Hajar dan Sarah.

Di akhir perjalanan hidupnya, Ibrahim menghadapi konflik yang paling berat. Yakni diminta Allah SWT untuk menyembelih putra kesayangannya, Ismail. Satu sisi, ia harus menjalankan perintah Tuhan, sisi lain, rasa cinta kepada anak juga tidak mudah untuk diabaikan.

Sehingga akhirnya Ibrahim tetap memutuskan untuk menyembelih Ismail, sebelum akhirnya Ismail berubah menjadi domba yang gemuk, jelasnya.

Khatib juga menyerukan kepada seluruh umat Islam, khususnya seorang pemimpin untuk meneladani pribadi Ibrahim.

Dalam peringatan Idul Adha, tersirat makna pengorbanan seorang pemimpin untuk lebih mengutamakan kepentingan agama dan umum, ketimbang kepentingan pribadi dan golongan.

Dalam kesempatan shalat Idul Adha tersebut hadir Sekda Kota Serang Sulhi Choir dan beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Serang beserta ratusan jamaah yang berasal dari seputar Kota Serang.

Usai shalat, acara dilanjutkan dengan beramah tamah. Kepada pers, Sekda Kota Serang Sulhi menyatakan, tahun ini, hewan kurban yang diberikan Pemkot terdiri dari satu ekor sapi, dua ekor kerbau, dan 40 ekor kambing.

"Semua sudah kami distribusikan kepada masjid, majelis taklim, yayasan, dan pondok pesantren. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini Pemkot tidak melakukan penyembelihan sendiri," kata Sulhi.

Sulhi bersama jajaran SKPD kemudian berangkat menuju kediaman Walikota Serang Bunyamin di Kawasan Bhayangkara untuk melakukan open house, sementara Wakil Walikota Serang Tb Haerul Jaman melaksanakan ibadah sholat di Alun-alun Barat Kota Serang. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009