Bandung (ANTARA News) - Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Jawa Barat, tak pernah berhenti memperjuangkan nasib tunanetra, termasuk dalam hal perayaan kurban pada hari Raya Idul Adha kali ini.

Sedikitnya, 400 anggota ITMI Jabar, mengikuti acara kurban khusus bagi para tunanetra, di rumah Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ITMI Jabar, KH Aan Zuhana, Jumat lalu.

"Selain untuk mencari daging kurban, melalui kegiatan ini mereka (tunanetra) juga mendapat hal lain, yakni bisa bersilaturhami dengan yang lain," kata Ketua DPP ITMI Jabar, KH Aan Zuhana, di sela-sela acara kurban tersebut.

Ia menyatakan, saat Idul Adha, belum tentu para tunanetra dapat menikmati perayaan Idul Adha yang identik dengan pembagian daging hewan kurban.

Selama ini, semangat KH Aan Zuhana yang pantang menyerah untuk memotivasi kaum tunantera memang patut diacungi jempol.

Salah satu cara untuk memberikan motovasi kepada kaum tunanetra ialah dengan menggelar pertemuan rutinan sebanyak satu kali dalam satu minggunya.

"Biasanya pembinaan yang dilakukan itu ialah lewat pengajian setiap hari Sabtu. Pengajian ini boleh dikatakan sebagai ajang diskusi bagi mereka," ujar KH Aan.

Dalam memberikan motivasi hidup kepada kaum tunanetra, KH Aan selalu menyertakan nilai-nilai agama di dalamnya.

"Islam selalu menyajarkan kebaikan kepada semua kaum, termasuk mereka (kaum tuna netra)," katanya.

Disadari oleh kaum tuna netra, kehadiran ITMI telah memberi dukungan yang cukup berarti bagi mereka.

"Kaum tuna netra memang memiliki keterbatasan, namun apakah dengan begitu lantas kami hanya diam saja. Padahal ilmu Islam wajib diketahui oleh setiap Muslim sebagai pedoman hidup," ujarnya.

Dirinya berharap, dengan adanya pembinaan yang bagi kaum tunanetra, mereka mampu memberi kontribusi yang dimiliki dalam kehidupan ini.

Hingga saat ini, dari 400 kaum tunananetra yang dibina oleh ITMI Jabar, ada mereka yang sudah terjun untuk berdakwah.

"Bukan sebuah kemungkinan, jika kelak nanti orang melek dituntut oleh kaum tunanetra," kata KH Aam.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009