Singapura (ANTARA News/AFP) - Minyak bervariasi (mixed) di perdagangan Asia, Rabu, jelang sebuah laporan kunci persediaan minyak AS, di tengah ketegangan mendidih tentang program nuklir Iran, kata para analis.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari, jatuh 29 sen menjadi 78,08 dolar per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari datar di 79,35 dolar per barel. Kedua kontrak telah ditutup lebih tinggi pada Selasa.

Sebuah laporan dari American Petroleum Institute mengindikasikan melemahnya permintaan di Amerika Serikat pada Selasa.

Dikatakan persediaan minyak naik 2,9 juta barel, stok bensin naik 3,4 juta barel dan sulingan naik 1,1 juta barrel dalam pekan yang berakhir 27 November.

"Minyak tampak sangat datar; laporan API kemarin cukup bearish tetapi pasar menunggu data EIA untuk konfirmasi," kata Ben Westmore dari National Australia Bank.

Laporan persediaan paling dipantau dengan cermat darih Badan Informasi Energi yang akan keluar kemudian hari Rabu.

Mungkin menunjukkan kenaikan 800.000 barel dalam stok minyak mentah, sebuah bangunan 700.000 barel persediaan bensin dan 300.000 barel penurunan dalam stok distilasi, menurut pendapat para analis.

Ketegangan mendidih geopolitik juga mempengaruhi sentimen karena Iran mengecam rekanan nuklirnya selama ini, Rusia, setelah memberikan suara ya untuk sebuah sensor gerakan pada pengawas atom PBB.

Iran pada Minggu mengumumkan rencana untuk membangun 10 pabrik pengayaan uranium baru, menimbun cemooh pada teguran oleh pengawas atom PBB untuk membangun pabrik kedua di dekat kota suci Syiah Qom.

Dua puluh lima dari 35 anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memilih terhadap Teheran dan memintanya untuk membekukan pembangunan pabrik.

Dolar naik sedikit di Asia Rabu karena euro jatuh ke 1,5076 dolar dari 1,5082.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009