Palangka Raya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan reformasi yang sudah berjalan selama 10 tahun hendaknya dilanjutkan dalam 10 tahun mendatang dengan tiga prioritas utama.

Presiden dalam silaturahmi dengan para gubernur yang hadir pada rakernas Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia di Palangka Raya, Rabu malam, mengatakan tiga prioritas tersebut penting bagi keberlanjutan reformasi Indonesia di segala bidang.

"Sepuluh tahun mendatang kita akan melaksanakan reformasi gelombang kedua, setelah 1999 kita lakukan reformasi skala besar dengan tantangan yang tidak kecil," kata Presiden yang malam itu hadir didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Presiden menjelaskan, tiga sektor prioritas dalam reformasi gelombang kedua mendatang masing-masing pembangunan perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengelola demokrasi, keterbukaan dan karakteristik masyarakat yang mendukung pembangunan dan menerapkan keadilan dalam setiap kebijakan pembangunan.

"Konsep pertumbuhan yang akan datang adalah pertumbuhan yang kuat. Kalau pertumbuhan masih di bawah empat persen, belum disebut pertumbuhan tinggi dan kalau sudah di atas empat persen baru disebut itu. Dengan pertumbuhan itu diatur secara adil maka kemiskinan dan pengangguran berkurang," kata Presiden.

Presiden menjelaskan pertumbuhan yang baik, dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah pertumbuhan yang dapat dirasakan oleh semua pihak bukan hanya pihak tertentu saja.

"Pertumbuhan juga harus berkelanjutan. Jangan hanya mengejar pertumbuhan tetapi merusak lingkungan," katanya.

Sementara itu untuk sektor demokrasi, Presiden mengatakan meski kadangkala demokrasi dan kebebasan berpendapat membawa pengaruh pada hiruk pikuk perbedaan pendapat, Kepala Negara mengatakan nilai-nilai demokrasi tetap penting dalam arti tetap mengikutsertakan warga negara dalam mengatur kehidupan di Indonesia.

"Karena itu demokrasi yang hendak kita bangun adalah demokrasi yang nilai dasar kebebasan mesti berjalan bersama dengan aturan. Yang kita perlukan adalah demokrasi yang sehat, ada keseimbangan hak dan kewajiban, mari kita terus dorong demokrasi tumbuh dan bermartabat," katanya.

Tentang keadilan, Presiden Yudhoyono mengatakan jangan pernah menerapkan pembedaan kepada siapapun atas dasar apa pun."Beri peluang yang sama bagi semua," katanya.

Presiden menegaskan selama 10 tahun mendatang, khususnya dalam lima tahun pemerintahannya, ketiga hal tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu malam bertemu dengan para gubernur dari seluruh Indonesia yang ikut serta dalam rapat kerja nasional Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).

Pertemuan sekaligus silaturahmi tersebut berlangsung di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Palangka Raya.

Rakernas APPSI sendiri rencananya akan dibuka oleh Presiden pada Kamis pagi.

Sejumlah menteri yang ikut serta dalam rombongan presiden antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Meneg Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana, Meneg BUMN Abubakar Mustafa, Menegpora Andi Mallarangeng, Wakil Menteri PU Hermanto Dardak.

Hadir pula, Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009