Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa siap menampilkan sosok baru Indonesia sebagai pemain berpengaruh di dunia selama masa kerjanya memimpin para diplomat terbaik Indonesia.

"Kita ingin mengkonsolidasikan transformasi Indonesia dari `regional power` menjadi negara yang memiliki pengaruh global, tapi pengaruh yang bertanggung jawab tentunya," katanya kepada ANTARA di Gedung Departemen Luar Negeri, Jakarta, Kamis,.

Ia menegaskan, dalam lima tahun mendatang selain terus mengkonsolidasikan peran kepemimpinan Indonesia di kawasan, kebijakan luar negeri Indonesia juga bertujuan mengantar Indonesia ke tingkat yang lebih lain.

"Kondisi dimana Indonesia betul-betul dianggap sebagai negara yang memiliki peran dan kepentingan bersifat global," tambahnya.

Untuk mewujudkan itu, keterlibatan Indonesia di PBB dan forum-forum multilateral lain termasuk G20 akan dimanfaatkan untuk semakin memantapkan peran Indonesia di kancah internasional.

"G20 yang secara definisi adalah suatu kelompok terbatas, dimana Indonesia menjadi anggota tetap, menjadi alat untuk menampilkan sosok Indonesia sebagai pemain yang berpengaruh di level dunia," katanya.

Marty mengatakan, salah satu peran yang akan diusung Indonesia untuk mewujudkan cita-cita itu adalah citranya sebagai negara yang dapat menjembatani perbedaan.

"Salah satu ciri khas kita adalah menjembatani berbagai pertikaian, perselisihan, dan perbedaan antara negara-negara di dunia," ujarnya.

Menlu tidak menafikan kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga Deplu terus menanamkan semangat

profesionalisme dan etika di kalangan diplomatnya.

Mereka ini yang akan mencerminkan Indonesia yang santun, bersahabat, percaya diri dan penuh keyakinan menyampaikan pandangan-pandangan yang menjadi kepercayaannya.

"Selaras dengan komitmen Indonesia `thousands friends zero enemy (ribuan kawan dan tidak ada musuh-Red) maka secara serentak kita mengembangkan jejaring diplomasi kita," katanya.

Saat ini Indonesia memiliki 119 perwakilan di luar negeri dan dalam waktu dekat akan ditambah sekitar 10 perwakilan lagi.

Dalam sesi wawancara yang berlangsung lebih kurang satu jam, Menlu menggarisbawahi perlunya kebijakan luar negeri yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi, penghormatan HAM dan keterbukaan. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009