Ambon (ANTARA News) - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik menyatakan permintaan maaf karena berhalangan hadir dalam sejumlah kegiatan yang digelar di Ambon, ibu kota Provinsi Maluku, akhir-akhir ini.

"Pak Menteri memohon maaf sebesar-besarnya karena berhalangan hadir di Ambon, termasuk untuk menghadiri grand opening Hotel Aston Natsepa Resort & conference center," ujar Dirjen Destinasi dan pengembangan pariwisata Depbudpar, Firmansyah Rachim, di Ambon, Sabtu.

Dirjen Firmansyah mengatakan Menbudpar Jero Wacik tidak dapat hadir karena banyaknya tugas yang harus diselesaikan saat ini berkaitan dengan program 100 hari kerja kabinet Indonesia Bersatu (KIB).

Menbudpar dalam sambutan tertulisnya saat grand opening hotel Aston Natsepa yang dibacakan Dirjen Firmansyah mengatakan keberadaan hotel yang memiliki nama besar Eropa itu akan menjadikan Maluku sebagai salah satu destinasi pariwisata di tanah air.

"Keberadaan hotel ini akan semakin mendukung peningkatan daya saing Maluku sebagai destinasi pariwisata di Indonesia dan mampu mendukung penyediaan sarana akomodasi hotel berbintang di Ambon," kata Menbudpar.

Menurut dia, keberadaan sektor pariwisata di tanah air saat ini menjadi salah satu sektor yang diharapkan dapat mengantisipasi berbagai dampak akibat krisis global terutama untuk penciptaan lapangan kerja serta peningkatan taraf kehidupan yang layak.

Menurut dia, semakin banyak arus kunjungan wisatawan ke satu daerah termasuk Maluku maka makin besar pula kesempatan berusaha dan penyerapan tenaga kerjanya.

Sehubungan dengan itu, peningkatan promosi, pemasaran dan pengembangan destinasi serta diversifikasi program, harus menjadi perhatian utama baik pemerintah maupun para pelaku kepentingan di sektor pariwisata untuk bekerja sama dan bersinergi mengantisipasi persaingan yang semakin pesat.

Menurut Menteri, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki berbagai keunggulan di sektor pariwisata baik laut, sosial, budaya, flora, fauna, kondisi geografi dan iklim geologi, yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan guna menarik minat wisatawan.

Menurut Jero Wacik, ditetapkannya tahun 2009 sebagai tahun kunjungan wisatawan ke Indonesia akan berdampak pada peningkatan minat kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara di berbagai destinasi wisata yang ada.

Berkaitan dengan dibukanya Hotel Aston Natsepa, menurut Menbudpar Jero Wacik, akan menjadi stimulus untuk mengubah pemahaman dan pandangan wisatawan bahwa Maluku dan Indonesia secara keseluruhan adalah wilayah yang aman untuk dikunjungi.

"Keberadaan hotel ternama ini akan menjadikan kepercayaan wisatawan dalam dan luar negeri semakin besar untuk berkunjung ke Ambon dan Maluku yang dikenal sebagai wilayah yang kaya akan berbagai potensi pariwisata, terutama bahari," katanya.

Menteri juga berharap keberadaan Hotel Aston dengan jaringan kerja yang luas di seluruh dunia itu juga akan berdampak bagi peningkatan daya saing dan kualitas layanan sarana dan prasarana akomodasi dan perhotelan di daerah ini.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009