Bucharest (ANTARA News/AFP) - Rakyat Romania, Minggu, memberikan suara untuk memilih presiden baru mereka dalam pemilihan presiden (pilpres) putaran kedua, saat negara sedang dilanda resesi dan krisis politik yang telah menunda paket bantuan dari Dana Moneter Internasional(IMF).

Tempat-tempat pemungutan suara mulai dibuka pada pukul 07.00 sampai 21.00 waktu setempat.

Incumbent kanan-tengah Presiden Traian Basescu, mantan kapten kapal perang, menghadapi tokoh sosial demokrat ketua Senat yang juga bekas diplomat, Mircea Geoana.

Keduanya susul menyusul dalam pilpres putaran pertama yang diselenggarakan 22 November, Basescu meraih dukungan suara 32,44 persen sedangkan Geoana 31,15 persen.

Namun demikian, Geoana dipandang favorit memenangkan pemungutan suara Minggu, setelah menggabungkan diri dengan kekuatan kelompok liberal, partai politik terbesar ketiga di negara ini.

Satu hasil jajak pendapat yang diumumkan lembaga Insomar pada pekan ini memberinya dukungan 54 persen dari jumlah suara.

Tidak masalah siapa yang akan menjadi pemenang, dia diduga tidak akan kalah dalam pemilihan perdana menteri, pada saat negaranya sedang dilanda resesi berat, yang dipimpin oleh pemerintah sementara sejak Oktober.

IMF, Uni Eropa dan Bank Dunia, yang pada Maret lalu sepakat berencana memberikan dana talangan 20 miliar euro kepada Romania, dan diperkirakan akan menyerukan langkah-langkah pengurangan belanja umum.

Dalam kampanyenya, Basescu mengemukakan perubahan-perubahan peningkatan dan mengurangi belanja umum.

Pesaingnya menjanjikan untuk kembali ke era stabil dan "persatuan" bagi rakyat Romania setelah "lima tahun dilanda ketegangan dan skandal-skandal".

Dia juga mengatakan ingin menekankan menambah lapangan kerja.

Jika dia dipilih, Geoana menjanjikan negaranya akan memiliki pemerintah baru sebelum hari Natal, yang dipimpin oleh tokoh independen Klaus Iohannis.

Seseorang yang berasal dari etnis Jerman, Iohannis menjadi wali kota yang populer di kota Transylvania, Sibiu, yang dikenal sebagai ibu kota kebudayaan Eropa pada 2007.

Pemerintah demikian diduga bisa mendapat dukungan mayoritas oleh partai-partai di parlemen.

Meskipun Partai Liberal Demokrat (PDL) yang dipimpin Basescu agak terisolasi setelah ada perjanjian antara sayap kiri sosial demokrat dan kelompok liberal, dia menegaskan bahwa PDL akan mampu mendapatkan sekutu untuk membentuk pemerintah masa depan.

Pada Jumat lalu, dia mengimbau tokoh-tokoh liberal agar mendukungnya, dengan mengatakan bahwa Romania memerlukan pemerintah koalisi sayap kanan.

Lebih dari 18 juta dari 21,5 juta orang penduduk Romania yang mempunyai hak pilih Ahad memberikan suaranya.

Hasil perhitungan tempat-tempat pemungutan suara akan disiarkan Ahad malam, namun hasil resmi pertama diperkirakan diumumkan Senin pagi.

Tingkat partisipasi pemilih mencapai 54,37 persen pada pilpres putaran pertama, atau lebih baik ketimbang yang diperkirakan oleh banyak orang Romania yang mengaku putus asa terhadap politisi-politisi mereka, 20 tahun setelah diktator komunis Nicolae Ceasescu jatuh. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009