Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan laporan lembaga swadaya masyarakat (LSM) asing kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal potensi kerugian akibat korupsi dalam pengelolaan hutan merupakan bentuk kampanye asing menjelang pertemuan COP 15 di Copenhagen pekan depan.

"Di balik laporan itu jelas terkesan ada tekanan asing menjelang pertemuan PBB tentang Perubahan Iklim, COP 15 Copenhagen," kata Menhut di Jakarta, Minggu.

"Ada kesan mereka (asing) melepaskan tanggungjawab dalam membayar kompensasi karbon terhadap negara berkembang, terutama Indonesia, yang punya hutan terluas ketiga di dunia," kata Zulkifli.

Menurut dia, intinya laporan LSM itu kebanyakan menyudutkan pengelolaan hutan di Indonesia yang tak baik pada masa lalu.

Selain itu, tegas Zulkifli, pihak yang membocorkan masalah dalam negeri kepada pihak luar (LSM asing) besar kemungkinan dilakukan orang Indonesia sendiri. "Hal itu sama saja menjelek- jelekkan negeri sendiri."

LSM Human Right Watch (HRW) asal AS pekan ini melaporkan korupsi di sektor kehutanan sampai 2 miliar dolar AS per tahun kepada KPK. Dalam laporannya, Wakil Direktur HRW, Joseph Saunders, juga mengatakan, Indonesia bahkan tidak bisa diandalkan sebagai mitra perdagangan karbon.Padahal, kata Saunders, perdagangan karbon jadi topik penting pada konferensi PBB itu. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009