Jakarta (ANTARA News) - Deretan gazebo yang memenuhi pavilion Indonesia di lahan seluas 460 meter persegi pada festival Dubai Global Village (DGV) di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), telah habis diborong oleh para pembeli dan juga sejumlah barang kerajinan unik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Nilai transaksi eceran pada minggu pertama telah mendekati angka Rp200 juta, demikian siaran pers Kedutaan Besar RI di Abu Dhabi, Minggu.

Jumlah ini belum termasuk 70 buah pesanan gazebo dari pembeli yang berasal dari UAE, Oman dan Arab Saudi serta 100 payung untuk ditempatkan di luar ruang (outdoor) yang dipesan seorang pengusaha dari Arab Saudi.

Bahkan, menurut Presiden Direktur Seven Gate Indonesia (SGI), Salim Heykal, yang tahun ini kembali bertindak sebagai pelaksana kegiatan (event organizer) dari Indonesia, rumah kayu yang rencananya akan dipasang di pavilion Indonesia beberapa hari mendatang telah dipesan oleh pengusaha lokal yang baru saja melihat gambarnya.

Tingginya minat masyarakat Timur Tengah terhadap produk gazebo asal Indonesia telah mendorong beberapa pengusaha dan instansi pemerintah UAE untuk melakukan penjajakan dengan PT SGI untuk mendirikan ruang pamer di berbagai emirat di UAE seperti Abu Dhabi, Al Ain, Fujairah dan Sharjah.

Sementara itu, pembeli asal Amerika dan Eropa menyenangi produk-produk alam lainnya seperti batu asli yang dibuat sebagai tempat cuci tangan untuk keperluan hotel.

Dubes RI untuk UAE, M. Wahid Supriyadi, yang membuka pavilion Indonesia secara resmi pada Jumat malam, (4/12) mengatakan, DGV merupakan pameran tahunan terbesar di Timur Tengah yang diselenggarakan selama tiga bulan bersamaan dengan datangnya musim dingin dari 22 Nopember 2009 - 22 Februari 2010, dan ditujukan untuk UKM.

Tahun lalu, 41 negara turut serta dalam acara ini yang dihadiri sekitar 4,5 juta orang serta membukukan transaksi sekitar 150 juta dolar AS. Pada tahun ini terdapat 44 negara, termasuk Indonesia yang hadir dalam pameran dan selalu meningkat setiap tahunnya baik kualitas maupun kuantitasnya.

Menurut Wahid, krisis yang terjadi di Dubai saat ini lebih tertuju pada sektor properti, sementara di sektor perdagangan dan jasa keuangan Dubai tetap menjadi pusatnya di Timur Tengah berkat jaringan infrastrukturnya yang berkelas dunia.

Terdapat 120 pameran bertaraf internasional di Dubai setiap tahun dan sejauh ini ibu kota emirat terbesar kedua ini masih memiliki keunggulan karena letaknya yang strategis dan dukungan infrastrukturnya yang bertaraf internasional.

Indonesia masih memiliki peluang untuk meningkatkan ekspornya ke wilayah Timur Tengah, Afrika, sebagian India dan Iran melalui Dubai, kata Dubes Wahid.

Beberapa pengunjung warga setempat dan asing yang sempat dimintai komentarnya menyatakan, pavilion Indonesia yang tahun ini mengusung tema kayu dengan menampilkan berbagai disain gazebo dan rumah kayu yang sebagian besar dikirim dari Surakarta sangat mengena sasaran bagi masyarakat di Timur Tengah.

Namun sangat disayangkan Indonesia yang begitu besar dengan berbagai kekayaan dan potensinya tahun ini hanya tampil dengan pavilion yang sangat kecil, jauh dibandingkan negara lain seperti Thailand, Filipina, Vietnam, China, bahkan Nepal.

Dubes Wahid mengakui masih minimnya minat dari para pengusaha dan instansi terkait di Indonesia terhadap DGV ini walaupun pihaknya telah menulis ke berbagai instansi yang membawahi UKM di Indonesia tahun lalu. Beruntung tahun ini Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) memberikan dukungan penuh dengan mengerahkan UKM binaannya, ditambah beberapa daerah yang telah dikunjunginya, sehingga selama tiga bulan mendatang pavilion yang terdiri atas 27 stand akan terus dipenuhi barang-barang asal Indonesia.

Namun, Dubes Wahid berharap tahun depan Indonesia dapat tampil lebih maksimal lagi.

Peserta Indonesia untuk DGV kali ini berasal dari Pemprov Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Aceh, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Kabupaten Sragen. Sementara dari kalangan BUMN hanya Semen Gresik yang tampil dengan UKM binaannya. Di sela-sela penyelenggaraan DGV Perwakilan RI di UAE (KBRI Abu Dhabi, KJRI Dubai dan ITPC) juga menyelenggarakan serangkaian pertemuan bisnis yang melibatkan para pejabat daerah dengan mitranya baik di Abu Dhabi maupun Dubai.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009