Euro turun menjadi 1,4819 dolar pada 2200 GMT terhadap 1,4852 dolar pada Jumat, sementara itu dolar jatuh ke 89,57 yen dari 90,47 yen.
Mata uang tunggal Eropa sebelumnya telah turun ke 1,4756 dolar, tingkat terakhir yang terlihat pada 4 November.
Ketua The Fed AS Bernanke Senin menekankan pemulihan itu lemah, hal itu menandakan suku bunga akan tetap sangat longgar untuk beberapa waktu ke depan.
"Meskipun kita mulai melihat beberapa perbaikan dalam kegiatan ekonomi, kita masih memiliki beberapa cara untuk pergi (keluar) sebelum kita dapat yakin bahwa pemulihan akan mandiri," kata Bernanke dalam pidatonya di Economic Club of Washington.
"Bernanke menguraikan sebagian besar kekuatan di balik menguatnya dolar, mengangkat uang bervariasi dalam sesi volatile hari ini," kata Kathy Lien dari Global Futures and Forex.
Dolar mulai menguat pada Jumat setelah sebuah laporan pemerintah menunjukkan pasar tenaga kerja AS secara dramatis meningkat pada November, dengan jumlah kehilangan pekerjaan menyempit ke 11.000 dan tingkat pengangguran menurun menjadi 10,0 persen dari 10,2 persen.
"Intinya adalah bahwa Bernanke tetap tidak terkesan sekarang apa yang tampak seperti anomali statistik pada laporan payrolls non pertanian terakhir Jumat," kata Lien.
Euro juga di bawah tekanan dari kabar bahwa pesanan industri Jerman membukukan penurunan pertama selama delapan bulan pada bulan Oktober, jatuh 2,1 persen, karena kecepatan pemulihan di ekonomi terbesar Eropa itu berkurang.
Andreas Rees, ekonom pada Unicredit, mengatakan jatuh adalah sesuatu "pengingat buruk tentang apa yang terjadi ketika paket stimulus fiskal keluar."
Jerman yang berorientasi ekspor telah terpukul keras oleh resesi global, dan tahun ini mengalami penurunan terburuk sejak Perang Dunia II walaupun langkah stimulus besar.
Pada akhir perdagangan New York, dolar berdiri pada 1,0199 franc Swiss, naik dari 1,0160 dolar Jumat. Pound tergelincir ke 1,6420 dolar dari 1,6456 dolar.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
