New York (ANTARA News) - Suara musik gubahan Mozart mungkin membantu memperlambat metabolisme bayi pradini, dan berpotensi membantu mereka menambah berat tubuh, yang sangat diperlukan, demikian satu studi di Israel.

Kebanyakan penelitian mengenai apa yang disebut "dampak Mozart" telah memusatkan perhatian pada apakah mendengarkan karya komposer tersebut dapat mendorong IQ seseorang tapi para peneliti juga menemukan bukti bahwa musik pada umumnya mungkin membantu bayi pradini menambah berat badan dan pertumbuhan.

Para peneliti tersebut mengkaji potensi dampak karya Mozart pada metabolisme istirahat 20 bayi pradini tapi sehat, dengan dasar pikiran bahwa metabolisme yang lebih rendah mungkin menjelaskan peningkatan berat badan yang telah dikaitkan berbagai studi dengan musik.

Para peneliti itu mengukur metabolisme istirahat bayi saat bayi tersebut mendengarkan musik karya Mozart selama 30 menit keheningan pada dua hari selanjutnya berturut-turut.

Mereka mendapati rata-rata metabolisme bayi melambat sampai 13 persen dalam waktu 10 sampai 30 menit mereka mendengarkan CD "Baby Mozart".

Peneliti Dr. Ronit Lubetzky dari Tel Aviv Medical Center mengatakan temuan tersebut mendukung teori bahwa musik mungkin membantu bayi pradini menambah berat badan kendati tim tersebut tak secara langsung mengukur berat bayi itu.

Satu laporan, yang disiarkan di jurnal Pediatrics, menyatakan juga masih belum jelas apakah studi tersebut telah mendeteksi "dampak Mozart" atau potensi manfaat musik secara umum.

Namun mereka mengatakan satu studi sebelumnya mengenai orang dewasa yang sakit mendapati bahwa gubahan Mozart, lebih besar daripada penggubah lagu lain klasik, tampaknya menurunkan seringnya gangguan penyakit.

Tim Lubetzky menyatakan bahwa mungkin dampak Mozart yang diduga berpengaruh pada otak berkaitan dengan susunan komposisinya karena musik Mozart cenderung lebih sering mengulangi bait melodi.

Beberapa peneliti lain telah berspekulasi bahwa susunan musik yang lebih tertata itu mungkin memiliki resonansi yang lebih besar pada otak.

Namun Lubetzky mengatakan kajian lebih lanjut "penting" guna memastikan apakah terapi musik memiliki tempat dalam perawatan awal bayi pradini.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009