Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) mempertimbangkan untuk menawarkan suplai listrik pada sistem Kereta Rel Listrik (KRL) Jabotabek kepada swasta agar selain agar pasokannya handal, juga untuk meningkatkan pelayanan.

"Kita akan membuka peluang swasta masuk di suplai listrik KRL Jabotabek, jika memang ada yang berminat agar ada alternatif dan cadangan," kata kata Dirjen Perkeretaapian Dephub, Tundjung Inderawan menjawab pers disela peninjauan Gardu Induk Listrik Aliran Atas di Stasiun Depok, Jabar, Selasa.

Penegasan itu terkait dengan keluhan pengguna KRL Jabotabek terkait dengan makin seringnya menurunnya kualitas pasokan listrik, baik itu disebabkan oleh gangguan suplai, maupun penyebab lainnya seperti terbakarnya gardu induk listrik aliran atas di Depok pada 24 Oktober 2009.

Menurut Tundjung, sistem pasokan listrik KRL Jabotabek dibangun mulai 1995 oleh pemerintah dan tugas pemeliharaan untuk kepentingan operasional diserahkan kepada operator, PT Kereta Api.

"Namun, seiring dengan peningkatan permintaan yang antara lain ditandai dengan makin bertambahnya KRL, maka sistem yang ada kurang memadai karena itu perlu terus ditambah secara bertahap dan pemerintah sudah punya program itu," katanya.

Tundjung menyebut, total daya listrik untuk mendukung sistem KRL Jabotabek selama ini sebesar 86.174 KV dan diharapkan dengan sejumlah penambahan "sub-station" maka pada 2011 akan menjadi 110 ribu KV.

Kemudian, pada 2012 akan ditambah lagi 15 ribu KVdan di 2013 ditambah lagi menjadi 16 ribu KV sehingga total keseluruhan pada tahun itu menjadi sebesar 141 ribu KV dan pada 2014 akan ditambah lagi sehingga menjadi 153 ribu KV.

Jika program itu, bisa dilakukan hingga 2014, kata Tundjung, termasuk dukungan perbaikan sarana dan prasarana lain, maka total penumpang Jabotabek akan bisa ditingkatkan menjadi 1,2 juta penumpang per hari dari kondisi saat ini sebesar 400 ribu per hari.

Ditanya bagaimana kesanggupan PT PLN sejauh ini untuk mendukung program itu, Tundjung mengakui bahwa hal itu memang akan dikoordinasikan.

"Hari ini (8/12) ada rapat koordinasi tentang nasib pasokan listrik KRL Jabotabek dengan Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral, termasuk evaluasinya dalam lima tahun terakhir," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009