Jakarta (ANTARA News) - Enam pejabat pemerintah dan 80 pasangan peserta Keluarga Berencana (KB) Lestari Teladan 2009 mendapat penghargaan pemerintah berupa Satyalancana Wira Karya oleh pemerintah RI karena dinilai berjasa menyukseskan program KB Nasional, yang secara resmi diserahkan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) Sugiri Syarief.

Penghargaan diserahkan Kepala BKKBN mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada acara Ramah Tamah dengan 80 Pasangan Peserta KB Lestari Teladan Tingkat Nasional 2009 di Jakarta, Rabu.

Penerima penghargaan yaitu, Gubernur Banten Hj Atut Chosyiah, Bupati Serang (Banten) HA Taufik Nuriman, Bupati Simalungun (Sumut) Zulkarnain Damanik, Bupati Tapanuli Tengah (Sumut) Tuani Lumban Tobing, Bupati Luwu (Sulsel) Andi Hatta Marakarma, dan Walikota Bogor H Diani Budiarto.

Sebanyak 80 pasangan KB Lestari teladan dari 33 provinsi itu terdiri atas 32 pasangan KB Lestari selama 20 tahun, 28 pasangan KB Lestari selama 15 tahun dan 20 pasangan KB Lestari selama 10 tahun, serta penghargaan kepada petugas lapangan KB teladan yakni dari Jawa Timur dan institusi penggerak KB teladan yakni dari DI Yogyakarta.

Kepala BKKBN Sugiri Syarief dalam sambutannya mengatakan, pemerintah memberikan apreasi kepada "pahlawan KB" yaitu para pejabat pemerintah dan pasangan KB Lestariyang dinilai berjasa dalam menyukseskan program KB nasional.

"JIka tidak ada peran para 'pahlawan KB', pemerintah pusat, pemprov, pemkot/pemkab serta peranserta masyarakat dalam ber-KB, maka penduduk Indonesia pada 2009 mencapai 330 juta jiwa, namun ternyata penduduk RI saat ini hanya 230 juta jiwa berarti kita menghemat 100 juta jiwa penduduk sejak ada Program KB dimulai 1970," katanya dalam acara dihadiri Deputi Menko Kesra, Emil Agustiono dan Ketua Umum Tim Peggerak PKK Pusat Ny Gamawan Fauzi.

Oleh karena itu, penghargaan hendaknya menjadi motivasi kepada para pejabat mulai pusat, provinsi, kabupaten/kota sehingga mampu mewujudkan target program KB Nasional pada 2015 sesuai tujuan pembangunnan milenium (MDGs) yakni mampu angka keseburuan wanita dari 2,6 menjadi 2,1 anak pada 2015.

Pada kesempatan itu, Sugiri mengatakan, program KB nasional kini memiliki "payung hukum" yang baru yaitu UU Nomor 52 tahuan 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, sehingga pemerintah dituntut mewujudkan keserasian dan keselarasan antara kuantitas, kualitas dan persebaran penduduk dengan lingkungan hidup.

Sedangkan pembangunan keluarga, bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar timbul rasa aman, tenteram, dan harapan masa depan lebih baik dan dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin.

Acara pemberian penghargaan dimeriahkan musik Campur Sari oleh artis ibukota Ratna Listy dan Ponijo, antara lain menyanyikan lagu karya Kepala BKKBN Sugiri Syarief yaitu "Anak Dua (Anak Loro") dan karya Sestama BKKBN Sudibyo Alimoeso yaitu "Jangan Lupa (Ojo Lali)", dalam upaya mensosialisasikan program KB kepada masyarakat Indonesia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009