Seoul (ANTARA News/AFP) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il berkunjung ke satu pabrik traktor dan peternakan sapi di satu kota utara, sebagai tanda dia tidak ingin bertemu dengan tamu utusan Amerika Serikat, demikian laporan media negara, Kamis.

Kim memberikan `petunjuk lapangan` yang menjadi `trademark`nya pada Peternakan Sapi Kanggye yang baru didirikan dan Pabrik Traktor Umum Kanggye di provinsi Jagang, kata kantor berita resmi Korea Utara KCNA.

Berita itu tidak menyebut tanggal kunjungan Kim, yang sering diumumkan pada hari berikutnya.

Utusan AS Stephen Bosworth tiba di Pyongyang, Selasa lalu, dalam upaya membujuk Korea Utara kembali ke perundingan perlucutan nuklir enam negara.

Negara Stalinis tersebut keluar dari perundingan itu April lalu, sebelum melakukan uji coba senjata atomnya yang kedua.

Departemen luar negeri mengatakan, dia dan tim enamnya akan kembali Kamis ke Korea Selatan seperti yang dijadwalkan.

Para analis dan penjabat sebelumnya mengatakan, dia tak mungkin akan bertemu dengan Kim.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan, Bosworth diperkirakan akan mendarat di Seoul sekitar petang.

Kantor berita itu mengatakan, dia akan melaporkan hasil kunjungannya kepada Washington, sebelum memberikan penjelasan kepada Menteri Luar Negeri Yu Myung-Hwan dan kepala perundingan nuklir Korea Selatan Wi Sung-lac.

Bosworth diperkirakan akan mengadakan konferensi pers pada sekitar pukul 18:00 waktu setempat.

Tidak ada konfirmasi yang segera bisa diperoleh berkaitan dengan rencana tersebut.

Kunjungan Bosworth adalah kontak resmi pertama antara Washington dan Pyongyang, sejak Presiden Barack Obama mengambil-alih pemerintahan Januari lalu, dan berjanji akan mengadakan diplomasi langsung dengan lawannya itu.

Media resmi di negara komunis itu tidak melaporkan apapun mengenai kunjungan tersebut, kecuali sebaris kalimat tentang pengumuman kedatangannya.

Washington mengatakan, tujuan kunjungan Bosworth hanya untuk mengetahui apakah Korea Utara bersedia untuk kembali ke perundingan enam negara, dan apakah Pyongyang akan menegaskan kembali pada komitmennya mengenai kesepakatan perlucutan nuklir yang dicapai 2005.

Para analis mengatakan, Pyongyang tampaknya akan mendesakkan suatu perjanjian perdamaian dengan AS untuk secara resmi mengakhiri Perang Korea 1950-53.

Washington mengatakan, ini hanya bisa dibahas secara multilateral setelah forum enam negara dilanjutkan kembali.

Oktober lalu, Korea Utara mengatakan kepada sekutu utamanya, China, bahwa pihaknya bersedia kembali ke perundingan enam negara, namun hanya jika dialog langsung dengan AS memuaskan dirinya. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009