Mamuju (ANTARA News) - Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), diwarnai unjuk rasa oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI).

Koordinator aksi, Hariadi, di Mamuju, Kamis, mengatakan, peringatan hari HAM sedunia ini kembali mengangkat berbagai kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang hingga saat ini masih terus terjadi dan belum juga diselesaikan.

Menurut dia pelanggaran HAM tersebut berupa perampasan tanah rakyat, penggusuran, pendidikan yang mahal, upah buruh yang rendah, dan sebagainya.

Unjuk rasa yang dilakukan pada malam hari ini juga kembali menyoroti persoalan penambangan minyak dan gas yang ada di Provinsi Sulbar.

"Pembayaran ganti rugi dan kompensasi yang tidak sesuai kepada nelayan yang rumponnya diputus akibat aktifitas perusahaan migas juga merupakan salah satu pelanggaran terhadap HAM," katanya.

Selain itu, menurut dia, perampasan tanah warga pun masih kerap terjadi di berbagai daerah di Provinsi Sulbar.

Upah buruh yang rendah juga menjadi fenomena pelanggaran HAM yang masih terjadi di negeri ini.

Ia mengatakan, sejumlah fenomena yang terjadi tersebut sangat ironis, karena hak setiap warga negara utuk mendapatkan penghidupan yang layak, mendapat pendidikan, diatur dalam UUD 1945.

Meskipun berada di bawah guyuran hujan, massa aksi tetap melanjutkan unjuk rasa dan menyampaikan berbagai tuntutannya, seperti reformasi agraria, naikkan upah buruh, tanah untuk rakyat, sita aset koruptor, pendidikan murah, tolak penggusuran, dan sebagainya.

"Kami menuntut agar pemerintah harus segera menuntaskan sekian pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia," tegasnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009